Dosen UI, Ade Armando Babak Belur Di Aniaya Massa Demo 11 April Sampai Jatuh Ke Aspal

- 11 April 2022, 20:46 WIB
Pegiat media sosial Ade Armando (tengah) diamankan petugas kepolisian dari keroyokan massa saat aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Senin (11/4/2022).
Pegiat media sosial Ade Armando (tengah) diamankan petugas kepolisian dari keroyokan massa saat aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Senin (11/4/2022). /ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp

PORTAL GROBOGAN - massa demo 11 April 2022 yang menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden memenuhi kawasan Gedung DPR Senin 11 April 2022 untuk menyuarakan tuntunnya.

Kejadin tak terduga dialami Ade Armando seorang pegiat media sosial dan Dosen Universitas Indonesia, dikabarkan diserang oleh massa demo 11 April 2022.

Dikutip Portal Grobogan melalui ANTARA pada 11 April 2022, Ade diduga dianiaya sekumpulan massa demo 11 April 2022, dugaan sementara oknum yang menganiaya Ade Armando bukan dari golongan mahasiswa.

Baca Juga: Kodim Kudus Menggelar Pasar Murah Ramadhan

Ade Armando dianiaya hingga babak belur, dan tersungkur jatuh di aspal, bahkan celana yang dikenakan Ade Armando terpantau hilang entah kemana keberadaannya.

Foto-foto kondisi Ade Armando pun menyebar di media sosial, yang menunjukkan kondisi wajahnya yang babak belur.

Ade yang terlihat mengenakan kaos berwarna hitam bertuliskan ‘Pergerakan Indonesia untuk Semua’ saat diamankan polisi kondisi wajah dan hidungnya terlihat berdarah.

Baca Juga: Jual Beli Petasan pada Bulan Ramadhan Menurut Hukum Perdata di Indonesia

Saat dianiaya oleh oknum massa demo 11 April ade sempat mencoba melindungi kepala dan badannya hingga akhirnya tersungkur jatuh ke aspal kawasan DPR RI.

Ade Armando sendiri mengaku tidak berniat untuk ikut unjuk rasa bersama mahasiswa dari seluruh Indonesia, namun Ade Armando mendukung Aspirasi mahasiswa mengenai penolakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Secara sigap pihak kepolisian segera mengevakuasi ke tempat yang lebih aman karena Ade Armando yang sudah tampak lemas dan tak berdaya.

Baca Juga: Kangen Kampung Halaman? Inilah Link dan Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub RI

Sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian masih berusaha untuk mengamankan jalannya demo yang mengarah ke arah anarkisme dan kekerasan.

Demo 11 April 2022, sendiri direncanakan oleh BEM SI ( badan eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia) yang menuntut akan penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan presiden.

Ade Armando sendiri adalah seorang akademisi Universitas Indonesia (UI) dan juga seorang pegiat media sosial. Karena kejadian ini namanya kembali viral dan memuncaki tagar di media sosial twitter.

Baca Juga: Terkait Persiapan Pemilu 2024, Presiden Jokowi: Semua Sudah Ada Jadwalnya

Sebagai informasi tambahan Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993). Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya.

Namun karena tekanan politik Orde Baru dan dirasa tidak objektif, ia lantas keluar dari koran tersebut. Bosan dengan politik, ia beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999.

Hingga kemudian Ade diajak bergabung oleh Marwah Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000.***

Editor: Faqih Hilal Mukarrom

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini