AS dan Jepang Sepakat untuk Mengatasi Mata Uang dan Dampak Ekonomi Dari Perang Ukraina

- 13 Juli 2022, 16:00 WIB
Menkeu AS Janet Yellen.
Menkeu AS Janet Yellen. /Reuters/Jonathan Ernst/File Photo/

Rusia telah menggambarkan invasi ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus".

Krisis Ukraina telah meningkatkan risiko resesi global dengan memicu lonjakan tekanan biaya dan memperburuk gangguan rantai pasokan dalam pukulan terhadap permintaan.

Yellen dan Suzuki juga mendesak China dan kreditor non-Paris Club lainnya untuk bekerja sama secara konstruktif.

Baca Juga: 10 Film dan Series yang Dibintangi Finn Wolfhard, Pemeran Mike di Stranger Things di Sepanjang Karirnya

Dalam membantu negara-negara berpenghasilan rendah yang menghadapi kesulitan hutang, sementara juga menyinggung masalah-masalah seperti perubahan iklim dan reformasi pajak global.

Kurangnya kerja sama China dalam restrukturisasi utang untuk negara-negara berpenghasilan rendah telah "cukup membuat frustasi" dan Washington telah membahas masalah ini dengan Beijing beberapa kali, kata Yellen kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Baca Juga: 4 Cara Merawat Burung Perkutut Sehat dan Gacor, Berikut Penjelasannya

Pernyataan bersama juga merujuk pada batas harga minyak Rusia yang diusulkan oleh Amerika Serikat untuk mencegah Moskow menggunakan harga minyak yang lebih tinggi.

Hal itu untuk mendanai perangnya di Ukraina, tetapi berhenti sejenak untuk meletakkan kesepakatan apa pun tentang skema tersebut.

Yellen mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat belum menyebutkan angka spesifik untuk batas harga, tetapi anggaran Rusia di masa lalu telah memperhitungkan $ 40 atau sekitar Rp600.000 per barel dan biaya marjinal mereka "jauh di bawah itu".

Halaman:

Editor: Suci Lestari

Sumber: Reuters.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini