1. Latihan pernafasan (Diaphragmatic breathing exercise)
Ketika melakukan diaphramatic breathing exercise, kita akan merasa lebih rileks karena menarik napas dengan perlahan. Sehingga frekuensi pernafasan kita akan menurun dan lebih memaksimalkan oksigen yang diambil.
Caranya dengan duduk tenang maupun berbaring, tarik nafas sebanyak 4x hitungan melalui hidung, buang nafas secara perlahan sebanyak 6-9x hitungan melalui mulut. Hal ini dapat dilakukan saat pagi ketika bangun tidur atau saat merasa panik.
2. Mendengarkan musik
Musik terbukti menurunkan kortisol sebagai respons tubuh terhadap stres. Ketika seseorang mendengarkan musik, maka berbagai bagian otak akan teraktibasi secara bersamaan.
Baca Juga: Pengertian Hibah dan Hukumnya, Lengkap dengan Hikmah Melakukan Hibah
Musik yang cocok didengarkan saat kita stres adalah musik apapun yang kita sukai. Karena, selera setiap orang tentunya berbeda-beda.
3. Pijat
Efek fisiologis dari pijat ada dua, yaitu efek relaksasi dan efek stimulasi. Relaksasi dapat menurunkan saraf simpatik dan meningkatkan saraf parasematik. Sedangkan efek stimulasi mengeluarkan tekanan yang dapat menstimulasi saraf di kulit hingga ke otak besar.
4. Menghirup aroma terapi lavender
Artikel Rekomendasi