Seniman yang Tampil di Acara Pembukaan Pesta Kesenian Bali Part II, dari Kalangan Akademisi Hingga Perbankan

- 14 Juni 2022, 17:04 WIB
Pesta Kesenian Bali hadirkan penampilan mulai dari kalangan akademisi hingga perbankan
Pesta Kesenian Bali hadirkan penampilan mulai dari kalangan akademisi hingga perbankan /Tangkap Layar/YouTube Disbud Prov Bali

PORTAL GROBOGAN – Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 44 tahun 2022 kembali menampilkan aksi-aksi yang menghibur masyarakat.

Pawai Pesta Kesenian Bali tersebut dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster.

Selain itu turut mendampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno beserta tokoh masyarakat lainya.

Baca Juga: Pesta Kesenian Bali ke 44 tahun 2022 Resmi di Buka, Berikut Para Seniman yang Tampil di Acara Pembukaan Part I

Selain untuk melestarikan seni dan budaya yang ada di Bali, kegiatan ini juga dalam rangka memulihkan kembali pariwisata Bali yang sempat lumpuh akibat pandemi Covid-19.

Dilansir Portal Grobogan dari kanal YouTube Disbud Prov Bali 14 Juni 2022. 

Pada acara pembukaan PKB ke-44 tahun 2022, para kontingen dari masing-masing daerah Kabupaten/Kota menampilkan seni-seni yang menarik dan bernilai filosofi tinggi.

Tidak hanya itu saja, para akademisi hingga perbankan juga turut ambil bagian dalam upaya melestarikan seni tersebut.

Baca Juga: Mengenal Penjor di Bali, Harmonisasi Tradisi, Seni, Budaya Hingga Nilai-Nilai Agama

Dimulai dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Mpu Kuturan Negeri Singaraja.

Dalam pawai PKB Bali 2022 menampil seni Tri hita lakoning toya.

Yaitu Kisah Mpu Kuturan sebagai yang berupaya menyatukan multi sekte yang ada di bali menjadi supremasi besar konsep Tri Murti.

Baca Juga: Dari Restu Gus Dur Hingga Kagumi Pemikiran Khofifah, Bupati Asal Bali Ini Jadikan NU sebagai Panutan

Mpu Kuturan berhasil menciptakan harmonisasi kehidupan spiritual, sosial, dan budaya masyarakat Hindu Bali pada peradaban hulu hingga hilir dimana air yang menyuburkan segala sumber kehidupan pengetahuan.

Tri Hita Lakuning Toya mengajak kita senantiasa menjaga keharmonisan nusantara dan memuliakan air sebagai sumber kehidupan.

Kemudian dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dengan pertunjukan seni berjudul Manah Toya.

Baca Juga: Konferwil VI Muslimat NU Bali, Potret Perempuan di Masyarakat Menjadi Sorotan

Seni ini terinspirasi dari upacara manah toya yaitu pengambilan air suci dengan cara menembakkan busur panah ke telaga air.

Tradisi Goncang adalah tradisi menumbuk padi pada masyarakat Bali yang menghasilkan irama atau suara kentungan yang bertalu-talu.

Selanjutnya dari Museum Pasifika yang menampilkan seni Fragmen Dewi Danu.

Yaitu kisah dimana alam mulai mengalami eksploitasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab hingga membuat dewi danu sebagai penjaga danau sedih.

Baca Juga: Kemenag Provinsi Bali Umumkan Juara KFPI Bali Tahun 2022, 3 Film Pendek Ini Berhak Menuju Nasional

Dewi Danu meminta masyarakat Bali membuat sumber-sumber air dengan tujuan menjaga, melestarikan demi kelangsungan kehidupan yang damai dan sejahtera.

Dengan tindakan nyata menjaga sumber air itulah sesungguhnya dimaksud dengan implementasi dari Danu kerti.

Tidak ingin ketinggalan, giliran Bank Indonesia (BI) turut ambil bagian dalam pawai seni tersebut dengan menampilkan Perputaran Giri Mandara.

Baca Juga: Inilah Janji Puteri Indonesia Bali 2022 Laksmi Shari Deneefe Suardana Terkait Pariwisata Tanah Air

Diceritakan para dewa dan para raksasa ingin memperoleh air kehidupan abadi yang berada di dasar laut di tengah lautan susu Sirenawa.

Dimana di laut itu terdapat sebuah gunung yang maha besar gunung Mandara.

Mandara Giri yang akan digunakan sebagai tongkat lautan susu untuk memperoleh air kehidupan yang ada di dasarnya.

Begitu pula Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang juga ambil bagian dengan menampilkan seni berjudul Tirta Amarta atau  air kehidupan.

Baca Juga: Daftar Pemenang di Ajang Puteri Indonesia 2022, Selamat Kepada Perwakilan Bali

Masyarakat Bali meyakini bahwa Dewi Sri dan Dewa Rama Sedana adalah simbol kesuburan kekayaan kemakmuran dan kedermawanan yang selalu dipuja oleh masyarakat Bali.

Di Bali perayaan Bethara Sedana dipercayai sebagai berkah bagi pelaku usaha lembaga-lembaga perkreditan.

Selanjutnya dari Universitas Udayana yang menampilkan pawai seni berbusana setiap daerah di Nusantara sebagai simbol Bhineka Tunggal Ika.

Selanjutnya Universita Udaya menampilkan seni berjudul Danu Kerti yaitu memuliakan air sebagai sumber kehidupan.

Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menampilkan seni dengan mengisahkan sosok Ida Betari Danu yang juga bernama I Ratu Ayu Mas Membah.

Baca Juga: Inilah Janji Puteri Indonesia Bali 2022 Laksmi Shari Deneefe Suardana Terkait Pariwisata Tanah Air

Diceritakan bahwa I Ratu Ayu Mas Membah melakukan perjalanan dan menjajakan air dengan sebuah kendi.

Hal tersebut sesuai dengan amanat dari Batara Indra ayahandanya yang bersinggasana di Pura Tirta Empul.

I Ratu Mas Membah yang membagikan air kepada masyarakat tidak dengan cuma-cuma. I Ratu Mas Membah menguji setiap masyarakat yang ditemuinya dengan berbagai keadaan.

Universitas Hindu Indonesia Denpasar menampilkan seni Panca Tirta.

Panca Tirta adalah lima tirta yang mengalir dari danau sebagai sumber amerta. Kelimanya mewakili Dewa arah warna senjata bahkan juga buta kala.

Baca Juga: Daftar Pemenang di Ajang Puteri Indonesia 2022, Selamat Kepada Perwakilan Bali

Lima titik itu adalah Kamandanu, Sanjiwani, Kundalini, Pawitra dan Amertha.

Universitas Mahasaraswati Denpasar menampilkan seni dengan judul Dewi Saraswati yaitu simbol dewi pengetahuan yang memberikan anugerah kepada seluruh umat manusia.

Ilmu pengetahuan seperti air suci atau tirta untuk pangruwatan bhuana agung dan bhuana alit.

Dengan memuliakan air sebagai sumber kehidupan menerapkan konsep banyu pinaru.

Selain itu juga mengamalkan sastra sebagai pedoman hidup seyogyanya dapat menciptakan keteduhan dan kesejukan jagat raya gemah Ripah loh jinawi.

Baca Juga: Inilah Janji Puteri Indonesia Bali 2022 Laksmi Shari Deneefe Suardana Terkait Pariwisata Tanah Air

Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali menampilkan seni dengan judul Labuh Gentuh. Yaitu upacara korban Buta Yadnya.

Hal itu bertujuan mengharmoniskan hubungan manusia dengan alam melalui upacara Danu Kerti untuk menjaga kesucian dan kelestarian berbagai sumber mata air

Universitas PGRI Mahadewa Indonesia menampilkan seni dengan kisah Mahadewa.

Ketika dunia mengalami kekeringan di Mohonlah Gangga untuk turun ke bumi.

Baca Juga: Sinopsis Film Tutuge, Genre Horor Thriller Psikologi Berlatar Budaya Bali

Aliran airnya sangat deras maka Mahadewa berkenan menerima air Gangga sehingga dari rambut Mahadewa mengalirlah aliran Gangga dengan air kehidupan air kesuburan dan air kesucian.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Sukawati mengajak para muridnya turut ambil bagian pawai seni dengan penampilan berjudul Sang Hyang Tri Semaya.

Sang Hyang Tri Semaya berhasil menyelamatkan bumi dari ancaman berbagai penyakit akibat dari kutukan Durgadewi.

Terakhir pawai ditutup dengan penampilan dari SMKN 5 Denpasar dengan menampilkan kisah Mahabarata.

Baca Juga: Resmi, PPKM Luar Jawa-Bali Akan Diperpanjang Pemerintah hingga Dua Minggu

Kisah ini mengambil fragmen perjalan Bima dari Panca Pandawa atas perintah guru Drona untuk mencari Tirta Amerta di tengah samudera.

Perjalanan Bima yang menuju tengah samudera lepas dihadang oleh naga besar.

Dalam pertarungan tersebut naga dikalahkan oleh Bima dengan kukunya yang panjang dan tajam setelah mengalahkan naga yang besar, Bima akhirnya bertemu dengan dewa Ruci.

Pawai Pesta Kesenian Bali berakhir pada pukul 17.00 Wita.

Selanjutnya akan akan bebagai macam pertunjukan lainnya serta lomba-lomba yang dilaksanakan hingga hari penutupan yaitu tanggal 10 Juli 2022.***

Editor: Suci Lestari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini