Iran menjatuhkan sanksi terhadap 51 warga Amerika pada bulan Januari dan 24 lainnya pada bulan April.
Pembicaraan tidak langsung Iran dengan Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015 dimulai pada bulan November di Wina dan dilanjutkan di Qatar pada bulan Juni. Tetapi negosiasi telah menghadapi kebuntuan selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Resep Choco Chips Vegan Ala Billie Eilish, Penyanyi Keren yang Jago Masak
Pada tahun 2018, Trump meninggalkan kesepakatan itu, menyebutnya terlalu lunak terhadap Iran, dan memberlakukan kembali sanksi AS yang keras, memacu Teheran untuk melanggar batas nuklir dalam pakta tersebut.
Pemerintahan Biden berjanji untuk mendukung semua orang Amerika meskipun ada ketidaksepakatan mengenai politik atau kebijakan.
Baca Juga: Tahun Baru Islam Hijriyah, Mulai Memasuki Bulan Muharram Memiliki 3 Keutamaan
"Amerika Serikat akan melindungi dan membela warganya. Ini termasuk mereka yang melayani Amerika Serikat sekarang dan mereka yang sebelumnya melayani," kata juru bicara Departemen Luar Negeri pada hari Sabtu.
"Kami bersatu dalam tekad kami melawan ancaman dan provokasi, dan kami akan bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk mencegah dan menanggapi setiap serangan yang dilakukan oleh Iran."***
Artikel Rekomendasi