EKSKLUSIF Rusia Kemungkinan Akan Memulai Kembali Ekspor Gas dari Nord Stream 1 Sesuai Jadwal

20 Juli 2022, 20:11 WIB
Ilustrasi - EKSKLUSIF Rusia Kemungkinan Akan Memulai Kembali Ekspor Gas dari Nord Stream 1 Sesuai Jadwal /12019/Pixabay

PORTAL GROBOGAN - Aliran gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 kemungkinan akan dimulai kembali tepat waktu pada hari Kamis, 21 Juli 2022.

Setelah selesainya pemeliharaan yang dijadwalkan tetapi dengan kapasitas yang lebih rendah dari kapasitas penuhnya, dua sumber Rusia yang mengetahui rencana ekspor mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Rusia Bersumpah untuk Meningkatkan Operasi Saat Roket Menggempur Ukraina

Pipa tersebut, yang menyumbang lebih dari sepertiga ekspor gas alam Rusia ke Uni Eropa, dihentikan selama sepuluh hari pemeliharaan tahunan pada 11 Juli 2022.

Sumber-sumber Rusia, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, mengatakan kepada Reuters bahwa pipa tersebut diperkirakan akan kembali beroperasi tepat waktu.

Baca Juga: Serangan Ukraina Secara Signifikan Mengurangi Potensi Serangan Rusia, Kata Kyiv

Akan tetapi kurang dari kapasitasnya sekitar 160 juta meter kubik (mcm) per hari.

Raksasa energi yang dikendalikan Kremlin, Gazprom (GAZP.MM), memangkas ekspor gas melalui rute tersebut hingga 40 persen kapasitas bulan lalu.

Mengutip penundaan pengembalian turbin Siemens Energy (ENR1n.DE) yang sedang diservis di Kanada.

Baca Juga: Usai Kunjungan ke Ukraina, Presiden Jokowi Siap Sambangi Rusia untuk Misi Perdamaian

"Mereka (Gazprom) akan kembali ke level yang terlihat sebelum 11 Juli," kata salah satu sumber tentang volume gas yang diharapkan melalui Nord Stream 1 mulai Kamis.

Kontrak front-month patokan Belanda turun menyusul laporan Reuters bahwa aliran akan dilanjutkan pada hari Kamis.

Sebelumnya pada hari itu, kontrak diperdagangkan lebih tinggi setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Komisi Eropa tidak mengharapkan pipa untuk memulai kembali setelah pemeliharaan.

Baca Juga: Joe Biden Ungkapkan Alasan Tunda Naikkan Pajak Bensin pada Warganya, Karena Invasi Rusia?

Gazprom dan Nord Stream 1 tidak membalas permintaan komentar pada hari Selasa. Di masa lalu, Gazprom telah memulai kembali Nord Stream sesuai jadwal setelah pemeliharaan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa kapasitas Nord Stream 1 dapat dikurangi karena masalah dengan unit pemompaan lainnya, yang salah satunya perlu dikirim untuk pemeliharaan pada 26 Juli.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Perdamaian, Bahas Konflik Rusia-Ukraina untuk Temukan Solusi

Nord Stream 1, yang membentang di dasar Laut Baltik ke Jerman, telah menjadi fokus sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang digambarkan Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Barat telah menuduh Rusia, eksportir gas terbesar di dunia dan pemasok minyak mentah terbesar kedua, menggunakan pasokan energinya sebagai alat pemaksaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Perdamaian, Bahas Konflik Rusia-Ukraina untuk Temukan Solusi

Rusia telah membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa Rusia telah menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan.

Namun, dalam surat tertanggal 14 Juli 2022, Gazprom mengatakan bahwa pihaknya secara retroaktif menyatakan force majeure pada pasokan dari 14 Juni 2022.

Sebuah klausul hukum yang berarti tidak dapat menjamin pengiriman gas karena keadaan luar biasa.

Baca Juga: Membanggakan! Alumni MTs Negeri 1 Pati Dapatkan Beasiswa Kuliah di Rusia

Surat kabar Kommersant melaporkan pada hari Senin, mengutip orang-orang yang mengetahui situasi tersebut, bahwa Kanada telah mengirim turbin yang dibutuhkan untuk Nord Stream 1 ke Jerman dengan pesawat pada 17 Juli setelah pekerjaan perbaikan selesai.

Siemens Energy menolak berkomentar.

Salah satu sumber pada hari Selasa mengatakan kepada Reuters bahwa turbin itu tidak mungkin dipasang kembali pada 21 Juli.

Baca Juga: Pengembang Rusia Buat Rossgram, Aplikasi Mirip Instagram Setelah Diblokir Rusia

Kementerian ekonomi Jerman mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya tidak dapat memberikan rincian keberadaan turbin tersebut.

Tetapi juru bicara kementerian mengatakan bahwa turbin tersebut adalah bagian pengganti yang dimaksudkan untuk digunakan hanya mulai September, yang berarti ketiadaannya tidak bisa menjadi alasan sebenarnya untuk penurunan aliran gas sebelum pemeliharaan.***

 

Editor: Suci Lestari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler