Kasus Penyeludupan Manusia Terus Meningkat, Melarikan Diri dari Kemiskinan dan Kekerasan Menjadi Alasan Utama

30 Juni 2022, 11:55 WIB
Ilustrasi kemiskinan - Penyeludupan manusia di Amerika Serikat /Taufiq Klinkenborg/Pexels

PORTAL GROBOGAN – Salah satu aspek yang mendasari banyaknya orang yang menjadi imigran gelap tanpa dokumen lengkap adalah demi melarikan diri dari tingkat kemiskinan.

Selain itu juga kekerasan yang tinggi di sabagian besar Kawasan Amerika Tengah.

Penyeludupan manusia di Amerika Serikat bukanlah menjadi hal yang biasa.

Baca Juga: Tarif Dasar Listrik Naik, PLN: Tenang, Pelanggan Boleh Ajukan Penurunan Daya Listrik

Apalagi dengan ditemukannya sebuah truk kontainer dalam kondisi ditinggalkan oleh pengemudinya di pinggiran San Antonio, Texas pada Senin, 27 Juni 2022.

Berisi kelompok imigran gelap yang mencoba masuk atau menyeberang ke Texas, untuk selanjutnya melakukan perjalanan ke berbagai tempat di seluruh Amerika Serikat.

Pada kasus Senin, 27 Juni 2022 lalu, dengan meningkatnya jumlah korban meninggal yang sebelumnya dikonfirmasi berjumlah 46 orang, menjadi 53 orang meninggal saat ini.

Baca Juga: Peringati Hari Bhayangkara ke 76, Polri Gelar Konser dan Kegiatan Sosial

Tampaknya menjadi salah satu tragedi kemanusiaan yang begitu mengerikan, dan menjadi salah satu kasus kematian imigran terburuk di Amerika Serikat.

Sebelumnya peristiwa seperti ini pernah terjadi di Kota San Antonio, Texas.

Pada 2017, setidaknya 10 imigran ditemukan tak bernyawa di dalam truk kontainer di sisi selatan kota.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Daftar Aplikasi MyPertamina, Jika Masih Gagal Bagaimana?

Sisi selatan Kota San Antonio merupakan jalur dengan dua jalan raya utama yang menghubungkan kota-kota perbatasan Texas.

Hal ini, menjadikan Kota San Antonio sebagai titik transit utama bagi para imigran gelap yang akan melakukan perjalanan dari Texas ke berbagai tempat di seluruh Amerika Serikat.

Baca Juga: Peran Eber Bessa untuk Bali United, Gelandang Sentral Jelang Lawan Kaya FC di AFC Cup 2022

Truk kontainer, van, atau S.U.V menjadi salah satu transportasi yang digunakan oleh para penyeludup untuk mengangkut para imigram gelap dalam jumlah besar.

Dan kebanyakan, truk kontainer yang melintas daerah tersebut tidak dapat terdeteksi membawa imigran gelap, karena sebagian besar wilayah di Kawasan ini adalah pedesaan.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Alejandro Mayorkas, mengatakan:

Baca Juga: Usai Kunjungan ke Ukraina, Presiden Jokowi Siap Sambangi Rusia untuk Misi Perdamaian

“Penyeludupan manusia adalah inidividu yang tidak berperasaan, yang tidak memperdulikan orang-orang rentan yang mereka ekspliotasi dan bahayakan demi mendapatkan keuntungan,” ucap Alejandro Mayorkas.

Otoritas hukum Amerika Serikat diyakini dapat melampaui rekor 1,73 juta penangkapan migran di perbatasan yang pecah tahun 2021.

Saat ini, sejumlah besar orang sebagai imigran gelap dengan gencarnya terus menyeberang dari negara-negara bagian Amerika Tengah, seperti El Savador, Guatemala dan Honduras untuk menuju Amerika Serikat.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat Kemenag RI, Pemerintah Tetapkan Idul Adha Pada Hari Minggu 10 Juli 2022

Salah satu alasan tingginya potensi penyeludupan imigran gelap yang terjadi di Amerika Serikat adalah demi melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Amerika Tengah.

Kebanyakan imigran gelap yang tidak memiliki dokumen pendukung bersedia membayar sejumlah uang kepada penyeludup manusia hanya uttuk membawa mereka melintasi perbatasan Amerika Serikat.

Baca Juga: Jelang Lawan Persib Bandung, PSS Sleman Datangkan Striker Asing di Perempat Final Piala Presiden 2022

Selama beberapa tahun terakhir, kasus serupa pun terjadi di Amerika Serikat.

Kebanyakan dari kasus tersebut merupakan kasus sekelompok imigran gelap yang tewas selama perjalanan memasuki Kawasan Amerika Serikat.

Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa kasus pada Senin, 27 Juni 2022 merupakan kasus yang sangat mematikan dengan kematian imigran terbesar sepanjang sejarah penyeludupan manusia di Amerika Serikat.***

 

Editor: Suci Lestari

Sumber: Inside Edition

Tags

Terkini

Terpopuler