Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar yang Akan Gantikan Kurikulum 2013, Sudahkah Tahu?

- 8 Juli 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi - Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar
Ilustrasi - Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar /Instagram Ditjen.gtk.kemdikbud

PORTAL GROBOGAN - Dalam setiap penerapan kebijakan, tentu ada kelebihan dan kekurangan yang senantiasa mengiringi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makariem meresmikan kurikulum merdeka.

Kurikulum tersebut akan menggantikan Kurikulum 2013.

Baca Juga: Mengenal Kurikulum Merdeka, Apakah Solusi Kebijakan Pemulihan Pembelajaran?

Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Lalu, bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kurikulum Merdeka Belajar yang menggantikan kurikulum 2013?

Kelebihan Kurikulum Merdeka Belajar:

Baca Juga: Berikut Penjelasan dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, Apa Perbedaannya?

1. Kurikulum Merdeka Belajar Dinilai Lebih Simple dan Intens

Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan tentang kompetensi siswa.

Pada proses pembelajaran diubah menjadi lebih menyenangkan, mendalam, dan lebih sederhana.

2. Kurikulum Merdeka Belajar Dinilai Lebih Bebas dan Leluasa

Baca Juga: Bagaimana Perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka?

Contohnya pada siswa jenjang SMA nantinya tidak akan ada kelas peminatan IPA, IPS dan Bahasa.

Sehingga siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai bakat dan diminati oleh masing-masing siswa.

Selain juga, sekolah memiliki wewenang menerapkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan bakat dan minat siswa serta guru dapat mengajar sesuai perkembangan siswa dalam menerima materi pelajaran.

Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka? Bagaimana Penerapannya? Simak Penjelasannya

3. Kurikulum Merdeka Belajar Dinilai Relevan dan Interaktif

Kurikulum Merdeka Belajar menerapkan proses pembelajaran melalui kegiatan proyek.

Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut dapat memberikan kesempatan lebih luas pada siswa agar aktif dalam mengeksplorasi isu-isu aktual yang terjadi saat ini dan dapat mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar.

Kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar:

Baca Juga: 8 Cara Daftar KIP Kuliah Merdeka 2022, Dibuka Mulai 2 Februari 2022

1. Kurikulum Merdeka Belajar Dinilai Kurang Matang dalam Persiapannya

Mengingat Kurikulum Merdeka Belajar ini masih baru yang usau diluncurkan oleh Mendikbud ristek pada beberapa bulan lalu.

Kurikulum Merdeka Belajar ini masih perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam.

Tujuannya tidak lain agar dapat efektif dan tepat pada sasaran kepada siswa dan mahasiswa yang ikut dalam penerapannya.

Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka? Bagaimana Penerapannya? Simak Penjelasannya

2. Sistem Pendidikan dan Pengajaran yang Belum Terencana Dengan Baik

Pada bagian prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar dan belum  juga membahas tentang bagaimana meningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar belum menuju kepada sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.

3. Kurangnya SDM dan Sistem Belum Terstruktur yang Matang

Baca Juga: 10 Manfaat Internet dan Fungsinya Bagi Pendidikan di Indonesia, Salah Satunya Jadi Referensi Bahan Ajar

Karena Kurikulum Merdeka Belajar ini masih baru pastinya harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang matang agar mempunyai sistem yang terstruktur dan sistematis.

Selain itu juga perlu juga untuk mempersiapkan SDM guru dan pengajar sebagai pelaksana kurikulum tersebut.

Nah, itu tadi kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum Merdeka Belajar.

Baca Juga: Cara Mentransfer Semua Data dan Aplikasi dari iPhone lama ke iPhone Baru

Dengan mengetahui secara rinci tentang kelebihan dan kekurangan dari kurikulum tersebut, diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah.

Serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi agar dapat menyempurnakan Kurikulum Merdeka Belajar ini serta bisa dijalankan secara efektif di masa mendatang.***

Editor: Suci Lestari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini