Dalam pawai PKB Bali 2022 menampil seni Tri hita lakoning toya.
Yaitu Kisah Mpu Kuturan sebagai yang berupaya menyatukan multi sekte yang ada di bali menjadi supremasi besar konsep Tri Murti.
Baca Juga: Dari Restu Gus Dur Hingga Kagumi Pemikiran Khofifah, Bupati Asal Bali Ini Jadikan NU sebagai Panutan
Mpu Kuturan berhasil menciptakan harmonisasi kehidupan spiritual, sosial, dan budaya masyarakat Hindu Bali pada peradaban hulu hingga hilir dimana air yang menyuburkan segala sumber kehidupan pengetahuan.
Tri Hita Lakuning Toya mengajak kita senantiasa menjaga keharmonisan nusantara dan memuliakan air sebagai sumber kehidupan.
Kemudian dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dengan pertunjukan seni berjudul Manah Toya.
Baca Juga: Konferwil VI Muslimat NU Bali, Potret Perempuan di Masyarakat Menjadi Sorotan
Seni ini terinspirasi dari upacara manah toya yaitu pengambilan air suci dengan cara menembakkan busur panah ke telaga air.
Tradisi Goncang adalah tradisi menumbuk padi pada masyarakat Bali yang menghasilkan irama atau suara kentungan yang bertalu-talu.
Selanjutnya dari Museum Pasifika yang menampilkan seni Fragmen Dewi Danu.
Artikel Rekomendasi