Harga Saham Bukalapak (BUKA) Turun Terus Menerus, Masih Layak Dikoleksi atau Cutloss?

- 2 Desember 2021, 15:25 WIB
Tangkapan layar Public Expose Bukalapak
Tangkapan layar Public Expose Bukalapak /Bukalapak.com/YouTube

Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif; dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2021 (3Q21) tumbuh sebesar 45%.

Pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21) tumbuh 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 31,2 triliun pada 3Q21 dan Rp 87,9 triliun pada 9M21.

Baca Juga: Perusahaan Susu Cimory Go Public Tawarkan Saham Sebanyak 15%, Tertarik Beli Sahamnya ?

Pendapatan Bukalapak pada 3Q21 tumbuh sebesar 58% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 484 miliar, dan pendapatan 9M21 tumbuh 42% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun.

Perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13% menjadi Rp 1,2 triliun di 9M21 dari Rp 1,4 triliun pada 9M20.

Pada 9M21, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19% menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada 9M20.

Baca Juga: Cara Menjadi Miliarder Di Usia Muda, Bahkan Di Usia 20 Tahun

Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 23,6 triliun pada akhir September 2021

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual Saham. Segala rekomendasi dan analisa Saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan PortalGrobogan.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan Investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual Saham.***

Halaman:

Editor: Faqih Hilal Mukarrom

Sumber: RTI Business


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini