Dugaan penggunaan spyware terbaru muncul setelah munculnya gerakan yang dipimpin oleh kaum muda pada akhir tahun 2020 yang menantang monarki yang berkuasa di negara itu dan pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
Baca Juga: Resmi Keluar, Source Music Umumkan Kim Garam Bukan Anggota LE SSERAFIM Lagi
Lebih dari 1.800 orang telah menghadapi tuduhan terkait keamanan sejak gerakan itu dimulai.
Kepolisian Thailand dalam sebuah pernyataan membantah penggunaan Pegasus untuk pengawasan atau pelanggaran privasi.
Baca Juga: Selamat! Stray Kids dan STAY Menangkan Fan Army Billboard's Face-Off 2022
Pegasus telah digunakan oleh pemerintah untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan pembangkang, dan perusahaan Israel di belakangnya, NSO Group, telah digugat oleh Apple dan ditempatkan dalam daftar hitam perdagangan AS.
NSO Group tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar pada hari Senin atau Rabu.***
Artikel Rekomendasi