Baca Juga: Viral! Tanggapan Raffi Ahmad Atas Reaksi Rafathar Usai Dengar Yel-Yel Suporter Persija
Penyelidikan ini menyusul peringatan massal dari Apple Inc (AAPL.O) pada bulan November yang menginformasikan kepada ribuan pengguna iPhone-nya, termasuk di Thailand, bahwa mereka adalah target "penyerang yang disponsori negara".
Baca Juga: Kick Off Tinggal Menghitung Hari, Persija Dapat Tambahan Amunisi
Chaiwut tidak menyebutkan nama Pegasus tetapi mengatakan bahwa dia mengetahui adanya spyware yang digunakan untuk "mendengarkan atau mengakses ponsel untuk melihat layar, memantau percakapan dan pesan".
Baca Juga: Bayern Munchen Resmi Dapatkan Matthijs de Ligt, Harganya Mirip Maguire
Namun dia menambahkan bahwa kementeriannya tidak memiliki wewenang hukum untuk menggunakan perangkat lunak semacam itu dan tidak merinci lembaga pemerintah mana yang melakukannya.
"Ini digunakan untuk masalah keamanan nasional atau narkoba. Jika Anda perlu menangkap seorang pengedar narkoba, Anda harus mendengarkan untuk menemukan di mana tempat jatuhnya," katanya.
Baca Juga: Hari Terakhir Pendaftaran PSE, Kominfo Jelaskan Tahapan Sanksi Bagi yang Belum Mendaftar
"Saya mengerti bahwa ada penggunaan semacam ini tetapi sangat terbatas dan hanya dalam kasus-kasus khusus."
Kementeriannya sebelumnya telah membantah mengetahui masalah ini.
Artikel Rekomendasi