Mengenal Reed Dance dari Swaziland, Tarian Unik Khusus Perempuan yang Belum Menikah

- 30 Juni 2022, 21:48 WIB
Ilustrasi. Mengenal Reed Dance dari Swaziland, Tarian Unik Khusus Perempuan yang Belum Menikah
Ilustrasi. Mengenal Reed Dance dari Swaziland, Tarian Unik Khusus Perempuan yang Belum Menikah /Pixabay/dieter55/



PORTAL GROBOGAN - Reed Dance atau tarian buluh merupakan bagian dari festival umhlaga yang merupakan acara tahunan di Swaziland.

Tarian Reed Dance berasal dari Swaziland atau kerajaan eSwatini adalah sebuah negara kecil yang terletak di Afrika Selatan.

Festival bernama Umhlaga ini setiap tahunnya menarik banyak wisatawan dari seluruh pejuru dunia untuk berkunjung ke sana.

Biasanya, festival ini digelar ketika musim mulai berubah dan buluh telah siap panen yang hadirkan Reed Dance.

Baca Juga: Biodata dan Profil J-Hope BTS, Salah Satu Rapper di BTS yang Pernah Juara 1 Dance

Reed Dance ditampilkan oleh para gadis Swaziland yang belum menikah dari berbagai lokasi dan menari dengan memakai pakaian tradisional. 

Acara Reed Dance ditentukan menurut siklus bulan, tanggal pastinya akan diumumkan melalui siaran radio oleh seseorang yang dipilih oleh kerajaan.

Seseorang yang dipilih, diharapkan untuk mengetahui seluk beluk protokol kerajaan dan diharapkan pimpin para gadis untuk memotong buluh.

Baca Juga: 15 Jenis Makanan Perkutut Agar Tetap Sehat dan Rajin Berkicau, Salah Satunya Ketan

Reed Dance bertujuan untuk menjaga kesucian anak perempuan, difokuskan untuk mendorong para gadis untuk menjaga diri sampai cukup umur untuk menikah.

Inilah alasannya dan tujuan akhir dari upacara ini adalah untuk meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas diantara para gadis.

Ini dilakukan dengan cara membuat mereka bekerja sama sehingga akan menumbuhkan rasa persatuan dan solidaritas satu sama lain.

Baca Juga: 5 Website yang Canggih untuk Atasi Tulisan Salah Ketik atau Typo, Cocok untuk Penulis dan Editor

Acara ini berlangsung selama delapan hari dimana acara utama upacara berlangsung pada hari ketujuh.

Hari pertama sampai hari keenam para gadis melakukan serangkaian kegiatan seperti berkumpul, melakukan perjalanan panjang.

Perjalanan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dan membuat sebuah bundel alang – alang.

Sebelum melakukan perjalanan jauh, para gadis dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan usia mereka.

Kelompok pertama terdiri dari para gadis yang berusia 14 tahun sampai 22 tahun, dan kelompok selanjutnya berusia 8 tahun sampai 13 tahun.

Masing – masing kelompok berjalan ke arah atau rute yang berbeda untuk memotong alang – alang.

Hari ketujuh adalah hari menari, dimana para gadis akan tampil menari sepanjang sore dengan pakaian tradisional mereka.

Mereka menari dengan kompak diiringi musik nyanyiannya sendiri dan juga diiringi oleh beberapa pria yang memainkan alat musik.

Lalu acara dilanjutkan dengan pidato dari berbagai tokoh terkenal, pidato yang disampaikan adalah tentang moral dan persatuan.

Di hari kedelapan, Raja akan memberikan instruksi untuk menyembelih beberapa ternak untuk anak perempuan.

Anak – anak perempuan tersebut akan mengumpulkan daging yang telah disembelih lalu mereka pulang.***

Editor: Fitria Muna Khoirun Nisak

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x