Network
PORTAL GROBOGAN - Ikebana adalah seni merangkai bunga khas Jepang yang berkembang menjadi bentuk seni yang khas pada akhir abad ke-15.
Diketahui, Ikebana punya berbagai gaya dan variasi modern maupun tradisional dan ditata dengan berbagai gabungan elemen berbentuk pajangan besar.
Biasa ditemukan sebagai dekorasi pengaturan formal seperti ruang perjamuan, penginapan tradisional, ruang rapat, pusat belanja dan ruang kantor.
Menggabungkan bunga dan bahan lainnya yang ekspresikan hubungan dengan ruang sekitarnya yang sudah populer hingga mancanegara.
Baca Juga: Bermotif Bunga, Resep Puding Busa Yogurt Cocok untuk Suguhan Lebaran
Menekankan keselarasan antara berbagai unsur yang berbeda, tanaman dan bunga musiman yang dihias dengan cabang kering, batu, dan lumut.
Unsur – unsur tersebut akan diatur dengan cermat dalam wadah keramik, kaca, kayu, bambu, atau logam.
Ikebana mulai berkembang selama periode Muromachi (1333-1568) dan berakar pada persembahan bunga Buddha, kebiasaan yang berasal dari abad keenam di Jepang.
Baca Juga: Resep Ramuan Obat Herbal Bunga Rosela dan Kulit Manggis untuk Mencegah Penyakit Kanker
Pengaturan awal digunakan untuk mendekorasi tokonoma, yaitu sebidang ruang yang menjadi titik pusat pada ruang utama.
Banyak dipengaruhi oleh upacara minum teh Jepang di akhir abad ke 16, saat itu muncul seni yang bernama Chabana.
Seni itu adalaha seni merangkai bunga yang dipajang pada upacara minum teh di Jepang dan Chabana memiliki pengaruh besar pada Ikebana.
Baca Juga: Ikuti 7 Cara Merawat Bunga Anggrek Agar Cepat Berbunga Berikut ini
Perkembangan ahli bunga sekitar pertengahan abad ketujuh belas membantu mengembangkan Ikebana menjadi bentuk seni yang berbeda.
Sementara itu, ada sekolah khusus untuk merangkai bunga Ikebana yang tertua di dunia yang disebut Ikenobō.
Didirikan oleh Ikenobō Senkei, pendeta periode Muromachi yang berlatih di bawah perlindungan kelas aristokrat.
Baca Juga: 8 Tanaman Indoor yang Bermanfaat untuk Kesehatan Mental, Ada Lidah Buaya
Artikel Rekomendasi