Mengenal Sastra Jawa Lebih Dalam, Berikut Metrum Baku dalam Macapat

- 24 April 2022, 08:37 WIB
Mengenal Satra Jawa Lebih Dalam. Berikut Metrum Baku dalam Macapat
Mengenal Satra Jawa Lebih Dalam. Berikut Metrum Baku dalam Macapat /Channel YouTube benowo 9095/Tangkapan Layar

PORTAL GROBOGAN - Tembang macapat adalah bentuk tembang yang merupakan bentuk puisi Jawa tradisional yang menggunakan bahasa Jawa baru dengan memiliki aturan-aturan atau patokan-patokan sastra Jawa.

Dalam khazanah kesusastraan Jawa terdapat puisi tradisional yang disebut macapat. Jenis puisi ini terikat metrum/meter yang telah baku, berupa guru gatra atau jumlah baris dalam bait, guru wilangan atau jumlah suku kata dalam larik dan guru lagu atau bunyi suku kata dalam akhir larik.

Sasmita tembang macapat (dalam bahasa Indonesia disebut sandi) merupakan peristiwa tutur atau tindak tutur yang terdapat di dalam masyarakat Jawa.

Sasmita tembang macapat (biasanya disingkat STM) dapat terdiri dari suku kata, kata (dasar maupun jadian), frasa dan klausa dalam bagian tembang macapat yang mempunyai makna tersamar dalam tembang macapat.

Baca Juga: 3 Larangan dan Dendanya Saat Menjalankan Ibadah Haji, Simak Penjelasannya

Pupuh tembang dalam larik yang berupa sasmita atau isyarat biasanya berupa suku kata, kata, kelompok kata, atau klausa yang mempunyai kesamaan arti atau mempunyai kesamaan dan/atau kemiripan bunyi dalam tembang yang diisyaratkan.

Misalnya, pupuh tembang Sinom diberi sasmita dengan kata sinom atau daun muda, nom atau muda, sri nata atau raja muda.

Kinanthi diberi sasmita atau isyarat dengan kinanti atau digandeng, kanthi atau dengan, gegandhengan atau bergandengan dan mlathi atau melati

1.Sasmita Tembang

Halaman:

Editor: Muhammad agung winoto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini