3 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka

- 7 Juli 2022, 12:35 WIB
3 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka
3 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka /Instagram/@litbangdikbud/

PORTAL GROBOGAN - Kurikulum pada program pembelajaran setiap jenjang merupakan program yang dibentuk oleh pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.

Kebijakan terkait pengembangan kurikulum pada program pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan Kurikulum Merdeka yang berguna untuk pemulihan pembelajaran di tahun 2020-2024.

Baca Juga: Bagaimana Perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka?

Kebijakan Kemendikburistek tentang Kurikulum Merdeka akan dikaji ulang pada 2024 nanti.

Adapun penerapan kurikulum merdeka ini sifatnya pilihan, jadi setiap sekolahan boleh menerapkan kurikulum ini atau tidak.

Sebagaimana telah diketahui bahwa kurikulum 2013 sudah berlaku sejak tahun 2013 dan telah diterapkan di berbagai satuan pendidikan.

Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka? Bagaimana Penerapannya? Simak Penjelasannya

Kemudian, di masa pandemi 2021 sampai 2022, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan terhadap satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, Kurikulum Prototipe di Sekolah Penggerak (SP), serta SMK Pusat Keunggulan (PK).

Saat ini, untuk sekolah penggerak sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka, tapi dikenal dengan kurikulum prototipe.

Untuk sekolah penggerak, kurikulum prototipe hanya ganti nama menjadi kurikulum merdeka.

Baca Juga: Skema Baru KIP Kuliah Merdeka untuk Calon Mahasiswa Baru, Segini Biaya yang Didapat

Pengertian dari kurikulum merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Strategi proses pembelajaran pada kurikulum merdeka menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek.

Dimana yang artinya peserta didik akan menerapkan materi yang dipelajari lewat proyek atau studi kasus. Hal tersebut dimaksudkan pemahaman konsepnya bisa lebih terlaksana.

Baca Juga: 8 Cara Daftar KIP Kuliah Merdeka 2022, Dibuka Mulai 2 Februari 2022

Melalui proyek atau studi kasus ini, peserta didik diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi dari masalah tersebut.

Hal tersebut pun menandakan bahwa fokus belajar peserta didik tidak hanya untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi soal-soal ulangan maupun ujian.

Namun lebih ke mengimplementasikan materi yang sudah dipelajari melalui studi kasus.

 Baca Juga: 10 Manfaat Internet dan Fungsinya Bagi Pendidikan di Indonesia, Salah Satunya Jadi Referensi Bahan Ajar

Suatu program tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam proses penerapannya. Berikut Portal Grobogan merangkum kelebihan dan kekurangan dari kurikulum merdeka:

Kelebihan dari Kurikulum Merdeka

1. Lebih simple dan intens

Kurikulum merdeka lebih fokus terhadap pengembangan kompetensi siswa. Pada proses pembelajarannya pun lebih menyenangkan, mendalam, dan sederhana.

2. Lebih relevan dan interaktif

Proses pembelajaran lebih relevan dan interaktif sebab kegiatannya yang berbasis proyek atau studi kasus di dalam kelas.

Baca Juga: Mengenal 3 Teori Pendidikan Nativisme, Naturalisme dan Empirisme, Kenali Proses dan Tujuan Pendidikan

Hal tersebut, peserta didik akan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan nanti ketika lulus sekolah.

Sebab dalam kelas, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih untuk mengeksplorasi isu-isu nyata dan berlatih untuk mencari solusinya.

3. Lebih bebas dan leluasa

Dikarenakan menurut Nadiem, inti dari kurikulum merdeka adalah merdeka belajar yaitu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.

Sehingga peserta didik bebas memilih mata pelajaran sesuai bakat dan minatnya masing-masing.

Baca Juga: Pendidikan Kristiani: Mengenal 12 Murid Yesus, Salah Satunya Yudas Iskariot

Kekurangan Kurikulum Merdeka

1. Persiapannya kurang matang

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa kurikulum pendidikan berubah-ubah sesuai dengan menteri yang menjabat.

Dikhawatirkan kurikulum ini akan berubah lagi bila menteri berganti.

Kurikulum ini pun juga masih sangat baru jadi butuh pembaruan dan penelitian dalam penerapannya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Korban Bullying, dengan Pendidikan Semua Aspek Tingkah Laku

2. Belum terencana dengan baik

Belum terencana baik dalam prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam kurikulum merdeka.

Sebab Kurikulum ini belum membahas tentang upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Oki Setiana Dewi dari Pendidikan Sampai Akun Instagram, Kakak Kandung Ria Ricis

Padahal peningkatan kualitas pendidikan dinilai cukup problematik.

3. Belum terstruktur persiapan SDM

Program kurikulum merdeka masih terhitung sangat baru. Jadi belum cukup menyiapkan SDM atau guru pengajar sebagai pelaksana dalam program ini.

Agar bisa berjalan dengan baik sebuah program, maka membutuhkan sosialisasi dan persiapan untuk pelaksanaan dalam program ini.

Sayangnya program kurikulum ini masih perlu menyiapkan  SDM dan sosialisasi yang matang agar berjalan dengan baik.***

Editor: Suci Lestari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini