Penemuan bintang yang begitu dekat dengan Sgr* dapat mengubah pemahaman kita mengenai bagaimana galaksi kita telah berevolusi, terutama mengenai bintang pusat yang bergerak cepat.
Baca Juga: Daftar Peringkat Reputasi Brand Bintang Film Mei 2022, Siapa Saja yang Menempati Posisi 3 Besar?
Astrofisikawan Universitas Masaryk di Brno, Michael Zajaček, mengatakan bahwa orbit S4716 sangat singkat dan cukup membingungkan.
Karena bintang tidak dapat terbentuk dengan mudah di dekat lubang hitam, maka S4716 harus bergerak ke dalam.
Misalnya dengan mendekati bintang dan objek lain di gugus S, yang dapat menyebabkan orbitnya menyusut secara signifikan.
Diketahui, bintang yang paling terkenal di gugus S merupakan S2, yang memiliki periode orbit sekitar Srg A* selama 16 tahun.
Dan hanya pernah mendekati lubang hitam supermasif sejauh 11 miliar mil (18 juta km), tetapi meskipun S2 sangat berguna untuk mempelajari Sgr A*, untuk saat ini hal itu tidak terlalu membantu.
Astrofisikawan dari Universitas Cologne, Florian Peissker, menggambarkan bahwa S2 berperilaku seperti orang besar yang duduk di depan anda di bioskop, itu menghalangi pandangan anda tentang apa yang terjadi di depan anda.
Baca Juga: Mengenal Lyrebirds, Burung Endemik Asal Australia yang Pemalu dan Sulit untuk Didekati
Artikel Rekomendasi