Bintang Tercepat Ditemukan di Sekitar Lubang Hitam, Kecepatannya Hingga 18 Juta Mph

13 Juli 2022, 06:55 WIB
Ilustrasi - Bintang Tercepat Ditemukan di Sekitar Lubang Hitam, Kecepatannya Hingga 18 Juta Mph /@eli007/Pixabay

PORTAL GROBOGAN – Para astrofisika dikabarkan telah menemukan bintang yang diketahui telah bergerak dengan kecepatan tinggi mengorbit lubang hitam yang berada pada pusat jantung galaksi Bima Sakti.

Bintang yang diberi nama S4716 tersebut menyelesaikan orbit di sekitar lubang hitam supermasif Sagitarius A* (Srg A*), hanya dalam waktu sekitar empat tahun saja.

Ini menandakan bahwa bintang tersebut bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat, yakni sekitar 18 juta Mph (29 juta Kpj), atau hampir 5.000 mil setiap detiknya.

Baca Juga: Sinopsis Film Perjalanan Pertama, Drama Keluarga Bertabur Bintang

Selama orbit cepat Sagitarius A* yang memiliki perkiraan diameter 14,6 juta mil (23,5 km), S4716 berada sedekat 9,2 miliar mil (15 miliar km) dengan lubang hitam supermasif.

Meskipun tampaknya itu sangat jauh, jaraknya hanya 100 kali jarak antara bumi dan matahari, yang adalah jarak yang relatif kecil dalam istilah kosmik.

Misalnya, matahari mengorbit Sgr A8 pada jarak 26.000 tahun cahaya, dengan setiap tahun cahaya setara dengan 5,9 triliun mil (9,5 triliun km).

Baca Juga: Pernah Lihat di Tv? Nabila Ishma Nurhabibah Pacar Eril Kamil Ternyata Seorang Bintang Iklan

S4716 merupakan bagian dari pengelompokan bintang yang padat, yang disebut gugus S. Mengorbit dekat dengan pusat galaksi Bima Sakti dan lubang hitam supermasif.

Bintang gugus S ini semuanya bergerak sangat cepat, tetapi bervariasi dalam kecerahan dan massa.

Penemuan bintang yang begitu dekat dengan Sgr* dapat mengubah pemahaman kita mengenai bagaimana galaksi kita telah berevolusi, terutama mengenai bintang pusat yang bergerak cepat.

Baca Juga: Daftar Peringkat Reputasi Brand Bintang Film Mei 2022, Siapa Saja yang Menempati Posisi 3 Besar?

Astrofisikawan Universitas Masaryk di Brno, Michael Zajaček, mengatakan bahwa orbit S4716 sangat singkat dan cukup membingungkan.

Karena bintang tidak dapat terbentuk dengan mudah di dekat lubang hitam, maka S4716 harus bergerak ke dalam.

Misalnya dengan mendekati bintang dan objek lain di gugus S, yang dapat menyebabkan orbitnya menyusut secara signifikan.

Baca Juga: Rolling Stone Korea Minta Maaf Usai Berikan Komentar yang Dianggap Kurang Tepat Pada Jisoo dan Lisa BLACKPINK

Diketahui, bintang yang paling terkenal di gugus S merupakan S2, yang memiliki periode orbit sekitar Srg A* selama 16 tahun.

Dan hanya pernah mendekati lubang hitam supermasif sejauh 11 miliar mil (18 juta km), tetapi meskipun S2 sangat berguna untuk mempelajari Sgr A*, untuk saat ini hal itu tidak terlalu membantu.

Astrofisikawan dari Universitas Cologne, Florian Peissker, menggambarkan bahwa S2 berperilaku seperti orang besar yang duduk di depan anda di bioskop, itu menghalangi pandangan anda tentang apa yang terjadi di depan anda.

Baca Juga: Mengenal Lyrebirds, Burung Endemik Asal Australia yang Pemalu dan Sulit untuk Didekati

Dalam hal bintang ini, dalam waktu singkat kita dapat mengamati sekeliling pusat dari lubang hitam.

Peissker bersama dengan timnya akhirnya dapat mengkonfirmasi tentang periode orbital S4716 yang cepat.

Yakni dengan terus menyempurnakan Teknik analitik selama dua dekade dan menggabungkannya dengan pengamatan selama 20 tahun.

Baca Juga: Penonton Ketar-ketir Drakor Alchemy Of Souls Mungkin Ubah Pemeran Utama Wanita untuk Bagian ke 2

Lima teleskop yang digunakan untuk mengamati S4716 bagian dari instrumen observatorium Keck yang berbasis di Hawaii NIR2 dan OSIRIS, dan instrument Very Large Telescope SINFONI, NACO dan GRAVITY, telah memberikan data yang terperinci mengenai bintang tersebut.

Peissker menambahkan bahwa bagi sebuah bintang untuk berada di orbit yang stabil begitu dekat dan cepat di sekitar lubang supermasif sama sekali tidak terduga dan menandai batas yang dapat diamati dengan teleskop tradisional.***

 

Editor: Suci Lestari

Sumber: SPACE.COM

Tags

Terkini

Terpopuler