Bahasa Indonesia Sangat Populer di Madinah, Jemaah Haji Tanah Air Tidak Perlu Risau

23 Juni 2022, 20:34 WIB
Jemaah haji tanah air tidak perlu risau saat tidak bisa berbasa Arab, bahasa Indonesia sangat Populer di Madinah /Dinar_aulia/Pixabay

PORTAL GROBOGAN - Saat kita berada di Madinah, Arab Saudi, Masyarakat Indonesia tidak perlu risau apabila tidak bisa menguasai bahasa Arab.

Pasalnya, di tempat-tempat publik Madinah, baik di Masjid, pasar, penjual souvenir hingga tempat komersial lainnya, bahasa Indonesia sangat populer sebagai sarana komunikasi masyarakat.

Tidak hanya sebagai komunikasi antara penjual dan pembeli, namun bahasa Indonesia juga digunakan sebagai arah penunjuk jalan termasuk di masjid Nabawi.

Baca Juga: PPIH Arab Saudi Sajikan Menu Masakan Nusantara untuk Jemaah Haji, Apa Saja?

Dilansir oleh Portal Grobogan melalui laman resmi kemenag.go.id, saat memasuki area Masjid Nabawi, Jemaah akan menemukan beberapa papan informasi dalam bahasa Arab, Inggris dan Indonesia.

Salah satu contoh adalah petunjuk tempat sholat dan wudhu bagi jamaah wanita.

Hal ini sangat membantu jemaah Indonesia untuk menemukan arah tanpa harus menggunakan penerjemah.

Baca Juga: Jangan Lupa Lakukan 5 Sunnah Berikut Ini, Saat Menjalankan Ibadah Haji

Hal tersebut karena Indonesia merupakan salah satu negara yang jemaahnya paling banyak di Madinah.

Saat musim haji, khususnya di Masjid Nabawi ramai jemaah Indonesia, untuk itulah bahasa Indonesia juga digunakan dalam papan pengumuman.

Untuk memudahkan jemaah dari indonesia, mereka sangat ramai disini, ujar Abdurrahman salah seorang penjaga di kawasan Masjid Nabawi.

Baca Juga: 13 Calon Jamaah Haji Asal Grobogan Ditunda Berangkatnya, Bagaimana Nasibnya?

Bukan suatu yang mengejutkan apabila melihat realita saati ini bahwa terdapat ribuan jemaah Indonesia setiap hari memenuhi Masjid Nabawi.

Mulai di dalam Masjid, disudut manapun akan menjumpai jemaah Indonesia. Begitupula saat keluar Masjid, dari pintu manapun akan bertemu jemaah dari Indonesia lainnya.

Bahkan di Masjid Nabawi, salah satu sudut majelis ilmu pengajarnya adalah orang Indonesia.

Baca Juga: Musim Haji Telah Tiba, Ini 5 Tips Hadapi Cuaca Panas Saat Ibadah Haji

Hal tersebut tanpa disadari rupanya jemaah asal Indonesia menjadi duta dalam mengampanyekan bahasa Indonesia di kota Madinah.

Pasalnya banyak dari pedagang di sekitar Masjid nabawi yang saat ini belajar menggunakan bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia oleh para pedagang tentunya memiliki tujuan untuk menarik pembeli dari Indonesia.

Meskipun terkadang dalam pengucapan masih salah atau kurang fasih.

Baca Juga: Musim Haji Telah Tiba, Ini 5 Tips Hadapi Cuaca Panas Saat Ibadah Haji

Namun hal tersebut sangat luar biasa untuk masyarakat luar yang mau belajar bahasa Indonesia.

Diketahui bahwa kota Madinah merupakan tempat yang dirindukan banyak umat Muslim di dunia.

Madinah juga menjadi tempat tujuan yang banyak disinggahi oleh peziarah dari berbagai negara.

Selain menggunakan bahasa Indonesia, jemaah Tanah air juga dapat berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat di tempat-tempat umum di kota Madinah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Takjub pada Kisah Penjual Pecel Asal Pati, Berangkat Haji pada Kloter Pertama dari Pati

Meski dalam pelaksanaan ibadah haji berfokus di kota Makkah, namun jemaah haji Indonesia mendapat kesempatan selama 8 hari untuk menetap di Madinah.

Untuk itu kesempatan di Madinah tidak akan disia-siakan begitu saja.

Mulai dari sholat berjamaah di Masjid Nabawi sebanyak 40 kali berturut-turut atau Arbain.

Kemudian berziarah ke makam Rasulullah SAW, serta dapat mengunjungi tempat lain seperti Masjid Quba, Jabal Uhud, Maqbarah Baqi, Masjid Qiblatain, hingga Muesem hejaz Railway.***

Editor: Suci Lestari

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler