Kucing di Era Mesir Kuno, dari Penjaga Lumbung hingga Menjadi Dewi

- 3 Mei 2022, 22:16 WIB
Kucing di Era Mesir Kuno, dari Penjaga Lumbung hingga Menjadi Dewi
Kucing di Era Mesir Kuno, dari Penjaga Lumbung hingga Menjadi Dewi /Pexels/Julia Filirovs

Kesukaan masyarakat Mesir Kuno kepada kucing bukan sesederhana karena kegunaanya untuk menjaga hasil panen.

Lebih dari itu, kucing memiliki kesan mistis dan citra spiritual yang terpancar dari gerak gerik dan kemampuannya.

Kebiasaan tidur kucing yang unik, menggulung badannya seperti bola, dikaitkan dengan simbol keabadian, ouroboros.

Baca Juga: Viral di TikTok! Netizen Malaysia Sindir Sirkuit Mandalika, Netizen Indonesia Langsung Serang Balik

Cara kucing yang tidur melingkar, meletakkan kepalanya hingga bertemu ekor, membentuk lingkaran sempurna, mengingatkan masyarakat Mesir kepada ouroboros, yakni naga yang memakan ekornya sendiri.

Ouroboros adalah simbol simbol kehidupan abadi. Hidup yang tanpa awal maupun akhir. Naga yang melahap dan melahirkan dirinya kembali.

Selain itu, penghargaan kepada kucing tampak dari arti namanya. era Mesir Kuno, kucing dinamakan berdasarkan onomatopenya, “mau” atau “miu”, yang menirukan suara ngeong kucing.

Penamaan tersebut tidak sebatas pada peniruan suara kucing, tapi juga berarti “melihat”, merujuk kepada mata dewa utama masyarakat Mesir, Dewa Matahari, Re, yang melihat ke segala arah.

Baca Juga: Anak Kembar Cristiano Ronaldo Meninggal Dunia, MU: Lukamu Luka Kami Juga

Asosiasi kucing dengan dewa tak sebatas itu. Hewan ini dianggap sebagai anak perempuan Re, dan sebagai perwujudan Dewi Kucing.

Halaman:

Editor: Faqih Hilal Mukarrom

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini