Saat Publik Membicarakan Embargo, Inilah Embargo di Era Nabi Muhammad

- 30 April 2022, 15:24 WIB
ilustrasi bangsa arab
ilustrasi bangsa arab /pixels/yasin gund

PORTAL GROBOGAN - Ketika Publik Ramai akan Istilah Embargo, setelah adanya konflik berlanjut antar negara yang sampai saat ini masih ramai.

Dilangsir Porta Grobogan dari buku Ensiklopedi Islam, bahwa di era Nabi Muhammad Saw telah ada contoh embargo / boikot, ketika Nabi Muhammad mempertegas larangan adanya pencampuran ajaran Islam dengan ajaran Lain.

Penolakan akan tawaran lunak oleh Nabi Muhammad Saw, membuat kafir Quraisy semakin marah. Mereka melakukan pemboikotan (embargo) terhadap para pengikut Nabi Muhammad dan kaumnya Mereka menulis selembar kesepakatan pemutusan hubungan total dengan Bani Hasyim dan Bani Abdil-Muththalib.

Baca Juga: Biodata Profil PSY yang Rilis Lagu Kolaborasi dengan Suga BTS Berjudul That That

Pengumunan tersebut digantung di salah satu sudut Ka’bah. Adapun isi pengumuman adalah:

1.Barang siapa yang setuju dengan agama Muhammad, berbelas kasihan kepada salah seorang pengikutnya yang masuk Islam, atau memberi tempat singgah pada salah seorang dari mereka, maka ia dianggap sebagai kelompoknya dan diputuskan hubungan dengannya.

2.Tidak boleh menikah dengannya atau menikahkan dari mereka.

3.Tidak boleh berjual beli dengan mereka.

Nabi Muhammad Saw bersama bani Hasyim dan Bani Mutholib hidup terisolir dan tinggal di lemabah Bani Hasyim.

Kaum Quraisy semakin memperketat isolasinya kepada Nabi dan para shahabatnya sehingga mereka tidak memiliki bekal makanan. Kesulitan mereka sampai pada kondisi hanya makan dedaunan.

Baca Juga: Sirrah Nabawiyyah : Penolakan Kesepakatan Menjadi Sebab Turunnya Surat Al-Kafirun

Umat Islam tetap sabar dan tegar dari tekanan yang mencelakakan ini dengan terus mengharapkan pertolongan Allah Swt. Di tengah penderitaan inilah Allah Swt.

memberikan pertolongan dengan berbagai cara. Seperti Hisyam bin Amr, seorang kafir membawa untanya penuh makanan di malam hari ke Bani Hasyim dan Bani Muththalib.

Begitu sampai di dekat lembah ia lepaskan kendali untanya. Ada juga orang-orang kafir bergabung di lembah Bani Hasyim dengan motivasi kesukuan dan kekerabatan. Embargo atau pemboikotan berlangsung selama tiga tahun.

Pada tahun ketiga, Hisyam bin Amr mengajak Zuhair bin Abi Umayyah bin Al Mughirah, untuk membatalkan pemboikotan tersebut.

Mereka berdua mengajak tiga orang lagi yaitu, Muth’im bin Adiy, Abul Buhturiy bin Hisyam, dan Zam’ah bin Al-Aswad bin Al-Muththalib. Berlima bertemu malam hari di sebuah bukit di Mekah dan bersepakat untuk membatalkan pengumuman pembokiotan.

Baca Juga: 21 Daftar Tanggal Cantik Tahun 2022, Tentukan Tanggal Terbaik untuk Hari Spesial

Dan ketika datang pagi hari mereka pergi ke tempat pertemuannya. Mereka menyatakan penolakan terhadap pemboikotan atau embargo yang dilakukan orang-orang Quraisy.

Mereka ingin merobek pengumuman yang tergantung di sudut Kabah. Abu Jahal berusaha menghalangi mereka berlima. Dan Abu Thalib saat itu berada di salah satu sudut masjid menyaksikan pertarungan yang terjadi di antara mereka.

Kemudian Muth’im bin Adiy berdiri ke tempat ditempelkannya pengumuman itu untuk merobeknya, dan ternyata pengumuman itu sudah dimakan tanah kecuali kalimat ‘Bismikallahumma’ yang menjadikan kebiasaan orang Arab menulis surat. Setelah itu berakhir pemboikotan terhadap Nabi Muhammad Saw dan pengikutnya.

Baca Juga: 9 Arti Mimpi Tentang Kawin, Salah Satunya Akan Mendapatkan Kemuliaan dan Kekayaan

Kafir Quraisy tetap menekan dan menyiksa para pengikut Nabi Muhammad Saw. Hingga nabi Memerintahkan pengikutnya untuk hijrah.***

Editor: Muhammad agung winoto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini