Sirrah Nabawiyyah : Penolakan Kesepakatan Menjadi Sebab Turunnya Surat Al-Kafirun

- 30 April 2022, 15:00 WIB
ilustrasi bangsa arab
ilustrasi bangsa arab /pixels/yasin gund

PORTAL GROBOGAN - Pada peristiwa isra’ dan mi’raj, Nabi Muhammad Saw mendapat perintah menegakan shalat  lima waktu. Menurut Ibnu Hajar bahwa perintah shalat Termasuk wahyu pertama .

Ibnu Hajar berkata: “sebelum terjadinya Isra’, beliau secara qath’i pernah melakukan shalat, demikian pula dengan para shahabat akan tetapi yang diperselisihkan apakah ada shalat lain yang telah diwajibkan sebelum (diwajibkannya) shalat lima waktu ataukah tidak?.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa yang telah diwajibkan itu adalah shalat sebelum terbit dan terbenamnya matahari”. Walaupun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan bersifat personal, namun beritanya sudah kedengaran oleh kaum Quraisy.

Baca Juga: Imut, Resep Donat Mini yang Dijamin Gugah Selera Anak-anak Saat Lebaran

Hanya saja, mereka belum mempermasalahkannya karena nabi Muhammad belum menentang agama dan tuhan mereka. Sehingga Nabi Muhammad Saw dapat membangun jamaah Mukminin berlandaskan ukhuwah (persaudaraan) dan ta’awun (solidaritas).

Kemudian turunlah wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan dan menentang kebatilan kaum quraisy dan menyerang berhala-berhala mereka.

Dakwah Terang-Terangan (Jahr) Ketika perintah dakwah terang-terangan turun, Nabi Muhammad mengundang Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-Muthalib bin Al-Manaf. Nabi menyeru kepada kaumnya menyembah dan berserah diri kepada Allah.

Baca Juga: Cara Memasak Lontong dengan Cepat dan Hemat Gas, Perlu Dicoba

Namun semua kerabatnya menentang Rasulullah, hanya Abu Thaliblah yang tidak menantang. Dia tidak masuk Islam tapi dia mendukung dakwah Nabi Muhammad dan melindunginya dari gangguan kaum kafir Quraisy.

Halaman:

Editor: Muhammad agung winoto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x