3 Alasan Mengapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Umat Islam

- 17 April 2022, 10:05 WIB
3 Alasan Mengapa Al-Aqsa Penting Bagi Umat Islam
3 Alasan Mengapa Al-Aqsa Penting Bagi Umat Islam /pixels/yasir-gurbuz

PORTAL GROBOGAN – Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu tempat ibadah penting bagi umat Islam. lokasi Masjid Al-Aqsa berada di kota Yerusalem Palestina.

Menjadi situs suci dari tiga agama, termasuk Islam, yang memiliki sejarah penting dalam perkembangan agama Islam. Maka banyak pengunjung yang mendatangi dan ingin sholat di Masjid Al-Aqsa ini.

Adapun beberapa alasan mengapa Majid Al-Aqsa menjadi bangunan penting bagi Umat Islam :

1.Menjadi saksi sejarah Isra Mi’raj

Pada peristiwa Isra Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidilharam di Makkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Itulah yang menjadikan Masjid Al-Aqsa menjadi salah satu tempat yang mulia karena terlibat dalam kisah perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 4 Tips Sebelum Memilih Outfit untuk Jalan-jalan Saat Ramadhan

Peristiwa itu diabadikan dalam QS Al Isra’ ayat 1, yang berbunyi:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Kemudian dilanjutkan dengan Miraj yang merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ke tujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima syariat shalat lima waktu dalam sehari semalam bagi umat islam.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ، فَرَكِبْتُهُ فَسَارَ بِي حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ، فَرَبَطْتُ الدَّابَّةَ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ فِيهَا الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ دَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ

"Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya. Beliau bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Beliau bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar." (HR Muslim).

Baca Juga: Mengenal Macam-macam Metode Pembelajaran yang Ideal untuk Pelajar SMA

2.Keutamaan pahala ketika melaksanakan sholat di Masjid Al-Aqsha

Berikutnya keistimewaan Masjid Al-Aqsa yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu dikatakan bahwa salat di masjid ini mempunyai keutamaan tersendiri. Mengerjakan salat di Masjid Al-Aqsa ini mempunyai keutamaan 500 kali lipat dibandingkan salat di masjid lainnya. serta doa yang cepat terijabah oleh Allah SWT menjadi keistimewaan Masjid Al-Aqsa

Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.

أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ دَاوُدَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَنَى بَيْتَ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خِلَالًا ثَلَاثَةً سَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حُكْمًا يُصَادِفُ حُكْمَهُ فَأُوتِيَهُ وَسَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ فَأُوتِيَهُ وَسَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حِينَ فَرَغَ مِنْ بِنَاءِ الْمَسْجِدِ أَنْ لَا يَأْتِيَهُ أَحَدٌ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ فِيهِ أَنْ يُخْرِجَهُ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ (فِيْ رِوَايَةٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا اثْنَتَانِ فَقَدْ أُعْطِيَهُمَا وَأَرْجُو أَنْ يَكُونَ قَدْ أُعْطِيَ الثَّالِثَةَ

“Sesungguhnya , ketika Sulaiman bin Dawud membangun Baitul Maqdis, (ia) meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tiga perkara. (Yaitu), meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar (diberi taufiq) dalam memutuskan hukum yang menepati hukumNya, lalu dikabulkan ; dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dianugerahi kerajaan yang tidak patut diberikan kepada seseorang setelahnya, lalu dikabulkan ; serta memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bila selesai membangun masjid, agar tidak ada seorangpun yang berkeinginan shalat disitu, kecuali agar dikeluarkan dari kesalahannya, seperti hari kelahirannya” (Dalam riwayat lain berbunyi : Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Adapun yang dua, maka telah diberikan. Dan saya berharap, yang ketigapun dikabulkan)” (HR An-Nasa’i)

Baca Juga: Biodata Profil Aulia Sarah, Pemeran Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari

"Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqhsa lebih utama lima ratus kali lipat." (HR Ahmad)

3.Kiblat Pertama bagi Umat Muslim

Keistimewaan Masjid Al Aqsha yang pertama yaitu merupakan kiblat pertama bagi umat muslim dalam melaksanakan salat fardu atau salat 5 waktu. Sebelum hijrah ke Madinah, konon Rasulullah melaksanakan salat dengan menghadap ke Masjid Al Aqsha.

Kemudian setelah melakukan perjalanan Isra Miraj, yaitu berkisar 1 bulan, Rasulullah mendapatkan wahyu berupa perintah salat 5 waktu yang menghadap ke Kakbah Mekah. Hal ini sesuai dalam QS Al Baqarah ayat 144, di mana Allah berfirman:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu mengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkahlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dengan apa yang mereka kerjakan."

Baca Juga: Pengertian Haji dan Hukumnya, Lengkap dengan Dalil dan Terjemahan

Sejak peristiwa ini, Rasulullah mulai berdakwah untuk menyerukan perintah salat 5 waktu menghadap ke Ka'bah kepada para sahabat.

Meskipun awalnya Rasulullah masih melakukannya secara sembunyi-sembunyi, kemudian Allah membukakan jalan dan memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan perintah tersebut kepada seluruh umat secara terang-terangan.***

Editor: Muhammad agung winoto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini