Ooredoo adalah perusahaan telekomunikasi mayoritas terakhir yang dimiliki asing di Myanmar setelah Telenor Norwegia (TEL.OL) menarik diri dari negara itu pada bulan Maret tahun ini dalam kepergian yang terperosok dalam kesulitan.
Baca Juga: Thailand Mengakui Menggunakan Spyware Ponsel, Dengan Alasan Keamanan Nasional
Bekas unit Telenor di negara itu sekarang dimiliki mayoritas oleh perusahaan Myanmar Shwe Byain Phyu, dengan saham minoritas dibeli oleh perusahaan investasi Lebanon M1. read more
Penyedia layanan telekomunikasi lainnya di negara itu adalah MPT, operator besar yang didukung negara, dan Mytel, usaha antara tentara Myanmar dan Viettel, yang dimiliki oleh kementerian pertahanan Vietnam.
Baca Juga: Viral! Tanggapan Nathalie Holscher Ramai di TikTok Usai Dengarkan Pengakuan Putri Delina
Telenor mengatakan kepada Reuters pada tahun 2021 bahwa pihaknya harus menjual operasinya untuk menghindari sanksi Uni Eropa setelah "tekanan terus-menerus" dari junta untuk mengaktifkan teknologi pengawasan penyadapan.
Baca Juga: Lama Tak Terlihat, Beginilah Kabar Terbaru Dinda Kanya Dewi
Reuters melaporkan pada Juli 2021 bahwa perintah PTD rahasia telah dikeluarkan yang melarang eksekutif telekomunikasi senior asing meninggalkan negara itu tanpa izin.
Larangan perjalanan itu diikuti oleh perintah kedua yang menginstruksikan perusahaan telekomunikasi untuk sepenuhnya mengaktifkan penyadapan.***
Artikel Rekomendasi