Disperindag Kabupaten Grobogan Berikan Tindakan Tegas untuk Mengantisipasi PMK, Berikut Pengumumannya

23 Juni 2022, 22:37 WIB
Ilustrasi pasar hewan /Unsplash/Alwi Hafizh A/

PORTAL GROBOGAN - Masalah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) banyak dilamai di beberapa daerah di Indonesia.

Salah satu daerah yang terdampak PMK ialah Kabupaten Grobogan. Disperindag kabupaten Grobogan berikan tindakan tegas untuk mengantisipasi PMK.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Grobogan menutup semua pasar hewan di Kabupaten Grobogan.

Baca Juga: Catat Nomor Penanganan Cepat Wabah PMK, Pak Ganjar Buka Posko untuk Amankan Hewan Ternak

Penguman tersebut diunggah akun @disperindaggrobogan pada tanggal 22 Juni 2022.

"Seluruh pasar hewan di Kabupaten Grobogan ditutup sementara, mulai 20 Juni 2022 sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut,".

Sebelumnya dari akun resmi diperindag juga telah melakukan beberapa tindakan untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Seperti, penutupan pasar hewan Kunden yang ditutup selama dua kali pasaran tanggal 29 Mei dan 3 Juni bahkan dapat diperpanjang jika diperlukan.

Baca Juga: PPKM Dihapus Oleh Pemerintah? Ini Kata Menko PMK Muhadjir Effendy

Penutupan semua pasar hewan di Kabupaten Grobogan merupakan bentuk anyisipasi atas penyebaran penyakit Mulut dan Kuku.

Bukan hanya kabupaten Grobogan yang banyak melakukan tindakan atas adanya PMK.

Gubernur Jawa Tengah juga melakukan hal yang tegas terkait PMK.

Salah satu tindakan Pak Ganjar terkait wabah PMK adalah dengan membuka posko yang bertujuan untuk mengamankan hewan ternak agar tidak semakin bertambah wabah PMK-nya.

Baca Juga: Stok Daging Dipastikan Aman, Ganjar Pranowo Rekrut URC untuk Antisipasi PMK

Selain itu, Ganjar Pranowo juga memberikan beberapa solusi untuk penanganan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Gubernur Jawa Tengah juga turut menggandeng kepolisian dan Satgas Pangan serta membentuk gerakan Joko Ternak.

Ganjar mengatakan data terakhir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) tercatat total ada 8.286.534 ekor hewan ternak nilainya setara Rp 43,749 Triliun.

Dari jumlah tersebut, hewan ternak yang positif PMK sebanyak 264 ekor. Jelas itu bukan angka yang sedikit.

Baca Juga: Nasib Reog Ponorogo: Menko PMK dan Gubernur Jatim Berjuang Reog Ponorogo Diakui UNESCO

Selain itu, Ganjar juga menggandeng kepolisian dan Satgas Pangan untuk mengatur lalu lintas hewan ternak antar daerah. Harapannya bisa mengontrol pergerakan dan menekan penyebaran wabah PMK.

Selanjutnya Ganjar pun membentuk gerakan Jogo Ternak. Tujuannya untuk mendampingi peternak dan hewan ternak yang terkena PMK.

Terlepas dari upaya-upaya itu, Ganjar mengimbau seluruh daerah untuk disiplin melaporkan perkembangan kondisi PMK-nya.

Surat edaran untuk kepala daerah juga tengah disiapkan Ganjar, terkait pengawasan pasar hewan.***

Editor: Suci Lestari

Tags

Terkini

Terpopuler