Jangan Sembarangan, Diet Harus Sesuai dengan Kondisi Kesehatan Masing-masing Menurut Pakar

- 17 Juli 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi. Jangan Sembarangan, Diet Harus Sesuai dengan Kondisi Kesehatan Masing-masing Menurut Pakar
Ilustrasi. Jangan Sembarangan, Diet Harus Sesuai dengan Kondisi Kesehatan Masing-masing Menurut Pakar /Pixabay/the5th/



PORTAL GROBOGAN - Soal diet, ternyata tidak boleh sembarangan dilakukan oleh seseorang, hal ini disorot seorang pakar.

Saat diet, menurut dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp GK, spesialis gizi klinik mengtakan, setiap orang memiliki cara diet yang berbeda karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu.

Diketahui, diet adalah pengaturan makan, biasanya disalah artikan orang dan beranggapan bahwa diet itu makannya harus sedikit, padahal belum tentu.

Masing-masing orang butuh pengaturan makan yang harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing sehingga tidak boleh sembarangan.

Baca Juga: Alasan Kenapa Pisang Punya Manfaat yang Bagus untukmu Selain Hilangkan Badmood

Dr. Cindy mengatakan bahwa jika seseorang sudah terkena penyakit diabetes, maka diet atau pengaturan makannya khusus untuk penyakit diabetes.

Model diet yang demikian, dinamakan personalized diet yang bisa diatur sesuai dengan masing-masing pribadi.

Diet seperti ini disebut sebagai personalized diet, yaitu diet yang diatur secara individual.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, 12 Makanan Ini Ternyata Bagus Dikonsumsi Mentah

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa setiap orang memiliki jenis diet yang berbeda, dan berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi pun berbeda.

Contohnya, ada orang yang butuh diet tinggi protein, ada juga orang yang butuh diet yang rendah protein.

Diketahui bahwa diet ekstrim seperti hanya makan apel atau ubi dan minum air putih ternyata tidak baik untuk tubuh karena tubuh butuhkan nutrisi lengkap agar tetap terjaga daya tahan tubuhnya.

Baca Juga: Anda Insomnia? Konsumsi 15 Makanan dan Minuman Ini untuk Membantumu Tidur

Dr. Cindy mengatakan bahwa ketika orang melakukan diet dan berat badannya turun tiga kilogram dalam seminggu cenderung berpikir kalau dietnya sukses.

Tapi dietnya dilakukan dengan kurang tepat, karena kadang-kadang yang turun itu adalah otot dan air, tapi lemaknya malah naik.

Diet seperti itu tidak membuat kita semakin sehat, sebaliknya membuat kita semakin rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuh menurun.

Menurutnya, mengenali kondisi tubuh masing-masing sangat penting sebelum melakukan diet, salah satunya dapat dilakukan dengan cara mengenali dan mengidentifikasi kondisi genetik tubuh.

Sehingga orang tersebut harus melakukan diet berdasarkan hasil pemeriksaan genetik mereka.

Selain itu, orang juga bisa mengenali risiko penyakit yang ada pada tubuh mereka. Misalkan ada sebagian orang yang harus berhati-hati dengan kafein.

Kafein disebutkan bisa menurunkan resiko sakit jantung, 50 persen orang mungkin dapat keuntungan dari kafein, tapi 50 persen lainnya malah dapat penyakit dari kafein.

Jadi bedanya ada pada kondisi genetik tubuh, ada yang berisiko atau tidak, namun akan lebih beresiko.

Hal ini terjadi jika mengkonsumsi kopi lebih dari dua gelas per hari, risiko terkena penyakit diabetes, penyakit jantung, penyakit gagal ginjal dan penyakit hipertensi akan naik.***

Editor: Fitria Muna Khoirun Nisak

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini