4 Gejala Fisik yang Membuktikan Bahwa Depresi Itu Nyata, Salah Satunya Sakit Kepala

20 Juli 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi - 4 Gejala Fisik yang Membuktikan Bahwa Depresi Itu Nyata /Kat Smith/Pexels

PORTAL GROBOGAN – Depresi, memang menyakitkan. Ketika kita sering menggambarkan penyakit mental ini dengan rasa sakit emosional seperti kesedihan dan perasaan putus asa.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi dapat bermanifestasi sebagai rasa sakit terhadap fisik juga.

Ketahuilah, bahwa gejala fisik dapat menandakan kapan periode depresi akan segera dimulai atau memberi petunjuk kepada anda apakah anda mungkin memiliki depresi atau tidak.

Baca Juga: Manfaat Lain dari Magic Mushroom yang Ternyata Bisa Bantu Obati Depresi

Di sisi lain, gejala fisik dapat menunjukkan bahwa depresi, pada kenyataannya, sangatlah nyata dan dapat merusak kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

Berikut Portal Grobogan telah rangkum empat gejala fisik yang paling umum dari depresi, sebagai berikut:

Baca Juga: Makna Lirik Lagu My You Jungkook BTS: Ungkapan Rasa Depresi dan Takut Tanpa Dukungan Penggemar?

1. Kelelahan atau Tingkat Energi Rendah yang Konsisten

Kelelahan merupakan gejala umum depresi, terkadang kita semua mengalami tingkat energi yang lebih rendah dari biasanya dan dapat merasa lesu di pagi hari.

Hanya berharap untuk tetap diam di tempat tidur dan menonton tv daripada pergi bekerja atau belajar.

Meskipun kebanyakan orang percaya bahwa kelelahan berasal dari stress, depresi juga dapat menyebabkan kelelahan.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Kucing Alami Depresi dan Penyebabnya, Salah Satunya Jadi Sering Tidur

Namun, tidak seperti kelelahan sehari-hari, kelelahan terkait depresi juga dapat menyebabkan masalah konsentrasi, perasaan cepat marah dan apatis.

Direktur Program Penelitian Klinis di Rumah Sakit umum Massachusetts Boston, dr. Maurizio Fava, mengatakan bahwa individu yang depresi sering mengalami tidur nonrestoratif, yang berarti bahwa mereka merasa lambat, bahkan setelah mendapatkan istirahat semalaman penuh.

Namun, karena banyaknya penyakit fisik yang juga dapat menyebabkan kelelahan hebat mungkin akan sulit untuk membedakan apakah kelelahan itu terkait dengan depresi atau tidak.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Baby Blues dan Depresi Postpartum (PPD) dari Gejala hingga Penyebabnya

Salah satu cara untuk mengetahuinya yakni ketika gejala seperti kesedihan, merasa putus asa dan anhedonia (kurangnya kesenangan dalam kegiatan sehari-hari) juga dapat hadir ketika anda mengalami depresi.

2. Toleransi Rasa Sakit Menurun atau Semuanya Menjadi Lebih Menyakitkan

Pada satu studi tahun 2015 yang menunjukkan korelasi antara orang yang depresi dan penurunan toleransi rasa sakit.

Sementara penelitian lain pada 2010 menunjukkan bahwa rasa sakit memiliki dampak yang lebih besar pada orang yang mengalami depresi.

Baca Juga: 2 Weton Mudah Depresi dan Frustasi Berdasarkan Primbon Jawa, Simak Penjelasannya

Kedua gejala ini tidak memiliki hubungan sebab-akibat yang jelas, tetapi sangat penting untuk mengevaluasinya secara bersama-sama, terutama jika dokter anda merekomendasikan pengobatan.

Beberapa penelitian yang menggunakan anti-depresan mungkin tidak hanya membantu meredakan depresi, tetapi juga dapat bertindak sebagai analgesik untuk memerangi rasa sakit.

3. Sakit Kepala

Hampir semua orang di dunia pernah mengalami sakit kepala sesekali, maka sangat umum bagi kita menganggapnya sebagai sakit kepala biasa yang tidak serius.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Maret 2022, Andin Semakin Depresi Saat Reyna Dibawa ke Rumah Sakit oleh Nino

Mungkin situasi kerja yang penuh dengan tekanan, seperti konflik dengan rekan kerja, bahkan dapat memicu sakit kepala.

Namun, sakit kepala anda mungkin tidak selalu disebabkan oleh stress, terutama jika anda telah mentolerir kerja anda di masa lalu.

Jika anda melihat peralihan ke sakit kepala sehari-hari, itu bisa jadi tanda dari depresi.

Tidak seperti sakit kepala migrain pada umumnya yang sangat menyiksa, sakit kepala yang terkait dengan depresi tidak selalu mengganggu fungsi seseorang.

Baca Juga: 10 Gejala Depresi Pada Anak, Perhatikan dan Konsultasikan Jika Mengalami Hal Ini

National Headache Foundation, menggambarkan bahwa sebagai sakit kepala tegang, jenis nyeri pada kepala ini mungkin terasa seperti sensasi berdenyut ringan, terutama di sekitar alis.

Sementara sakit kepala ini dapat dibantu dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Tapi terkadang sakit kepala ketegangan kronis dapat menjadi gejala gangguan depresi mayor.

Namun, patut diketahui juga bahwa sakit kepala bukanlah satu-satunya indikasi bahwa rasa sakit yang anda rasakan merupakan rasa sakit psikologis.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1054 Flame Emperor, Apakah Sabo Bakal Mati di Chapter ini?

Orang dengan depresi sering mengalami gejala tambahan seperti kesedihan, perasaan mudah marah dan penurunan energi.

4. Sakit Perut atau Kegelisahan di Perut

Perasaan sakit perut atau kegelisahan di perut merupakan salah satu tanda depresi yang paling mudah dikenali.

Namun ketika perut anda mulai kram, mudah untuk menganggapnya sebagai gas atau nyeri haid.

Rasa sakit yang semakin memburuk, terutama ketika stress muncul, mungkin merupakan tanda depresi.

Baca Juga: MAMAMOO Hwasa dan Loco, Kejutkan Penggemar dengan Reuni Kolaborasi Baru Setelah 4 Tahun

Faktanya, para peneliti dari Harvard Medical School telah menyarankan bahwa ketidaknyamanan perut seperti kram, kembung dan mual mungkin merupakan tanda kesehatan mental yang buruk.

Menurut para peneliti Harvard tersebut, depresi dapat menyebabkan tau merupakan akibat dari sistem pencernaan yang meradang, dengan rasa sakit yang mudah disalah artikan sebagai penyakit radang usus atau sindrom iritasi usus besar.

Baca Juga: Dubai Targetkan 40.000 Pekerjaan Virtual dalam Rencana Metaverse Lima Tahun ke Depan

Dokter dan ilmuwan terkadang menyebut usus sebagai otak kedua manusia, karena mereka telah menemukan hubungan antara kesehatan usus dan kesejahteraan mental.

Perut kita penuh dengan bakteri baik dan jika ada ketidakseimbangan bakteri baik, gejala kecemasan dan depresi pun mungkin akan timbul.

Makan dengan diet seimbang dan mendapatkan probiotik dapat meningkatkan kesehatan usus seseorang yang dapat meningkatkan suasana hati, tetapi juga, penelitian lebih lanjut sangatlah diperlukan dalam hal ini.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea If You Wish Upon Me, Sebuah Kisah Menyentuh Tentang Apa?

Rasa sakit merupakan cara lain otak anda untuk berkomunikasi, dan jika anda merasa tidak nyaman mengidentifikasi dan berbicara tentang emosi yang menyedihkan.

Seperti kesedihan, kemarahan, dan rasa malu, ini dapat menyebabkan perasaan bermanifestasi secara berbeda dalam tubuh.

Jika anda mengalami salah satu dari gejala fisik ini untuk jangka waktu yang lama, buatlah janji dengan dokter perawatan primer atau praktisi perawat anda.

Baca Juga: Rupiah Masih Menguat, dan Sukses Salip Dolar Amerika Serikat

Karena depresi juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetika, paparan stress maupun trauma di masa lalu dan kimia otak.

Orang dengan depresi seringkali membutuhkan bantuan seorang professional, seperti psikoterapi dan pengobatan untuk pulih sepenuhnya.

Dan jangan malu maupun ragu untuk minta pertolongan bila anda merasa sedang depresi.*** 

Editor: Suci Lestari

Sumber: Heatlhline

Tags

Terkini

Terpopuler