Post-Holiday Syndrome, Fenomena Malas Bekerja Setelah Liburan dan Cara untuk Menyembuhkannya

10 Mei 2022, 13:02 WIB
Post-Holiday Syndrome, Fenomena Malas Bekerja Setelah Liburan dan Cara untuk Menyembuhkannya /pixabay/mohamed_hassan

PORTAL GROBOGAN - Pernahkah Anda merasakan kemalasan yang luar biasa setelah selesai berlibur? Atau merasa lelah yang berlebihan ketika kembali ke rutinitas sehari-hari setelah masa liburan panjang?

Jangan khawatir, mungkin Anda terkena Post-Holiday Syndrome atau sindrom setelah liburan.

Setelah melewati satu minggu libur lebaran yang cukup panjang, tentu sebagian dari kira akan merasa malas ketika hendak kembali ke rutinitas harian.

Baca Juga: Indonesia Kalahkan Thailand Pada Laga Kedua Grup A Piala Thomas 2022

Menurut penelitian dari National Alliance on Mental Illness pada 2021, 64% orang dilaporkan mengalami depresi liburan, dan biasanya disebabkan oleh kondisi stress keuangan, emosional, dan fisik setelah liburan.

Apa Itu Post-Holiday Syndrome?

Post-Holiday Syndrome atau yang biasa dikenal dengan istilah post-holiday blues, adalah depresi atau stres setelah liburan.

Seseorang yang terkena sindrom ini biasanya akan mengalami beberapa hal seperti insomnia, kurang bergairah, mudah marah, susah berkonsentrasi, dan mudah cemas.

Baca Juga: Sinopsis Bodies Bodies Bodies: Sekelompok Anak Muda Mainkan Game Mengerikan di Desa Terpencil

Namun berbeda dengan depresi lainnya, sindrom ini hanya bersifat sementara.

Apa Penyebab Post-Holiday Syndrome?

Terdapat beberapa faktor penyebab sindrom ini, yaitu:

1. Makan Berlebihan

Ketika hari raya atau berlibur, tak jarang beberapa orang menjadikan wisata kuliner sebagai jadwal liburan mereka. Ternyata, makan yang berlebihan juga dapat menyebabkan sindrom ini.

Menurut penelitian tahun 2019, makan makanan tak sehat dapat membuat Anda merasa tidak bahagia atau bahkan depresi.

2. Terlalu Sibuk Bepergian

Banyaknya acara atau tempat wisata yang akan Anda kunjungi juga dapat menyebabkan sindrom ini.

Baca Juga: Unik, Warga Demaan Jepara Gelar Lomba Panjat Pinang di Laut Saat Menyambut Lebaran Ketupat

Kesibukan Anda ketika liburan dapat membuat Anda merasa lelah dan kehilangan banyak tenaga, bahkan saat Anda sedang mengunjungi tempat wisata atau bertemu sanak saudara.

3. Kurang Tidur

Ketika berlibur, tentunya Anda ingin menikmati waktu liburan Anda semaksimal mungkin. Tak jarang, Anda akan melewatkan waktu istirahat hanya untuk pergi ke satu tempat yang ingin Anda kunjungi.

Ternyata, kurangnya tidur atau istirahat juga dapat menjadi penyebab sindrom ini. Sebaiknya, cari waktu untuk tidur tepat waktu dan mendapatkan istirahat yang cukup bahkan ketika Anda sedang berlibur.

4. Masalah Keuangan

Sehabis berlibur, Anda mungkin saja sudah menghabiskan tabungan yang Anda kumpulkan untuk perjalanan Anda.

Penelitian menunjukkan, setelah Anda menggunakan uang yang cukup banyak selama liburan, Anda akan mudah merasa depresi dan stress setelah liburan Anda selesai.

Cara Untuk Menyembuhkan Post-Holiday Syndrome

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea My Liberation Notes, Dari Permasalahan Keluarga Hingga Romansa

Terdapat beberapa cara untuk melewati sindrom ini dan dapat kembali ke rutinitas harian Anda dengan normal, yaitu:

1. Merawat Diri Sendiri

Menurut para pakar, dengan menjaga kualitas tidur Anda, rutin berolahraga, dan makan-makanan yang sehat dapat membantu menghilangkan sindrom ini.

2. Jadwalkan Waktu Untuk Bersenang-senang

Setelah Anda bertemu saudara atau menghabiskan waktu di tempat wisata yang ramai, tidak adanya kegiatan yang bersinggungan dengan orang banyak mungkin akan membuat Anda merasa sedih.

Baca Juga: Atletico Madrid Vs Real Madrid, Skor 1-0 Merupakan Mimpi Buruk bagi Real Madrid

Sebaiknya, jadwalkan waktu untuk bertemu teman-teman, sekedar untuk nongkrong sambil bercerita juga dapat mengurangi efek dari sindrom dan membuat Anda terbiasa dengan rutinitas normal Anda.

Post-holiday syndrome tidak akan bertahan terlalu lama seperti sindrom lainnya. Biasakan diri Anda pada rutinitas harian sesantai mungkin, dan jangan terburu-buru. Namun, tetap cari pertolongan para profesional atau spesialis jika Anda memerlukannya.***

 

Editor: Rohmat Saiful Arifin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler