Memanfaatkan Tembang Sebagai Sistem Kognisi, Kearifan Lokal Etnik Jawa dalam Wacana Macapat

21 April 2022, 09:49 WIB
ilustrasi, Kearifan Lokal Etnik Jawa dalam Wacana Macapat /pixels/wahyu widiatmoko

PORTAL GROBOGAN – Dalam tembang macapat, Sasmita/kode yang terkandung menjadi sebuah sistem pengetahuan yang dimiliki oleh etnik Jawa.

Kognisi adalah proses mental yang terjadi mengenai sesuatu yang didapatkan dari kegiatan berpikir tentang seseorang atau sesuatu, itu dapat dipahami melalui tembang yang dilantunkan setiap hari oleh etnik Jawa pada masa tembang itu populer.

Dari proses menyanyikan tembang setiap hari lama kelamaan menjadi hafal dan meresap dalam hati. Syair-syair tembang yang berisi konsep-konsep kehidupan dan yang dilantunkan setiap hari itu secara tidak sadar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Hobi Minum Kopi saat Buka Puasa, Cobalah White Coffee biar Lebih Aman Dilambung

Dalam menyampaikan pesan, meminta, menasihati, melarang, mengobati, menghilangkan efek negatif, mengajarkan, mempengaruhi, meriwayatkan, mengatur, menceritakan, membuat undang-undang, dan sebagainya disampaikan dalam bentuk tembang.

Dengan tembang, pesan yang ingin disampaikan lebih cepat dapat meresap di hati sanubari masyarakat.

Bahwa ungkapan-ungkapan itu menjadi sebuah ungkapan yang memiliki daya sugesti yang tinggi di dalam etnik Jawa terdahulu

Dari tembang macapat yang hampir setiap saat dilantunkan menjadi sistem kognisi yang akhirnya disetujui oleh masyarakkat Jawa

Pemahaman akan konsep-konsep ungkapan yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh etnik Jawa itu menjadi kearifan lokal yang dimiliki oleh etnik Jawa.

Pemahaman akan konsep

Baca Juga: The Blues Dipermalukan di Stamford Bridge, Arsenal Kalahkan Chelsea dengan Skor 4-2

‘narima’, yang artinya menerima apa yang ada dan apa yang sudah digariskan sang kuasa, apa yaang telah terjadi, sehingga ketika ada permasalahan hidup akan lebih sabar menghadapinya

‘aja dumeh’ yang artinya jangan sombong atas apapun, baik harta, umur ataupun kecerdasan, karena semua itu merupakan anugrah dari sang kuasa, bukan karena diri kita sendiri

‘eling lan waspada”, yang artinya selalu ingat dan waspada, ingat bahwa kita hanyalah makhluk, dan waspada karena setiap yang kita lakukan akan ada balasannya.

Baca Juga: Cara Membuat Makaroni Keju Schotel Panggang yang Gurih dan Lezat

Semua itu disampaikan oleh para generasi tua kepada yang muda melalui tembang macapat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tembang macapat layak dikatakan sebagai sistem kognisi dan kearifan lokal etnik Jawa.***

Editor: Muhammad agung winoto

Tags

Terkini

Terpopuler