Alasan Wayang Harus Dilindungi, Sejarah dan Koleksi Museum Wayang Jakarta

- 14 Juli 2022, 07:57 WIB
Alasan Wayang Harus Dilindungi, Sejarah dan Koleksi Museum Wayang Jakarta
Alasan Wayang Harus Dilindungi, Sejarah dan Koleksi Museum Wayang Jakarta /Instagram.com/@museumwayangkekayon

PORTAL GROBOGAN - Wayang merupakan bentuk tiruan manusia yang terbuat dari kulit yang melambangkan berbagai watak manusia.

Pertunjukan wayang di dalamnya mengandung nilai filosofi kehidupan manusia yang dikemas dalam bentuk tontonan, tuntunan, dan tatanan.

Wayang termasuk warisan budaya tak benda (WBTB). Dilansir dari MuseumMpuTantular bahwa WBTB merupakan praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, atau keterampilan, serta instrumen, objek, artefak, dan ruang budaya yang dianggap oleh Unesco sebagai bagian dari warisan budaya setempat.

Baca Juga: Masjid Baiturrahman Aceh Didatangi Jamaah hingga Membludak, Bernilai Sejarah Selamat dari Tsunami

Seni budaya dari seluruh Indonesia telah terdaftar menjadi WBTB yang wajib dijaga dan dilestarikan di Indonesia.

Lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memelihara, dan memanfaatkan warisan budaya itu dinamakan museum.

Dikarenakan, wayang termasuk warisan budaya. Maka perlu untuk dilindungi pada tempatnya yaitu museum wayang.

Baca Juga: Sejarah Hari Raya Idul Adha, Simak Kisah Nabi Ibrahim AS

Sejarah Museum Wayang Jakarta

Museum Wayang Jakarta yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara 27, wilayah Kota Tua, Jakarta Barat. Jarak dari lokasi museum kota tua, hanya berjarak beberapa meter saja.

Sebelum menjadi gedung Museum Wayang, ternyata museum ini awalnya adalah sebuah gereja yang bernama de Oude Holandsche Kerk yang berdiri pada 1640.

Kemudian pada tahun 1732, gedung itu diperbaiki dan berganti nama menjadi de Nieuw Holandsche Kerk. 

Baca Juga: Asyik! Dream Theater Bakal Konser di Solo 2022 Ini, Intip Harga Tiket dan Sejarah Singkatnya

Gedung tersebut pernah hancur akibat gempa bumi. Lalu, lokasi bekas reruntuhan tersebut dibangun menjadi sebuah gedung yang kini disebut sebagai museum dengan nama Oude Bataviasche Museum oleh Stichting Oud Batavia (Lembaga Batavia Lama).

Pada tahun 1962, gedung diserahkan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yang sebelumnya sempat diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia pasca Indonesia merdeka.

Baca Juga: Sejarah Singkat Mengenai Perintah Berqurban dan Waktu Pelaksanaan Qurban

Setelah itu, gedung tersebut digunakan sebagai kantor Walikota Jakarta Barat pada tahun 1970.

Lanjut pada 13 Agustus 1975 telah diresmikan oleh Gubernur saat itu yaitu Ali Sadikin menjadi museum wayang. Seiring perkembangan, perluasan bangunan Museum Wayang pun dilakukan guna menambah tata pamer koleksi.

Sebagaimana yang telah diketahui fungsi dari museum wayang tentunya untuk melestarikan wayang yang merupakan budaya asli Indonesia.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Yordania Dini Hari, Bisakah Cetak Sejarah Kemenangan?

Merujuk data pada Juni 2022, terdapat koleksi wayang sebanyak 6.800. Koleksi wayang tentunya bukan hanya dari Pulau Jawa, akan tetapi juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti wayang kulit dari Pulau Jawa, Palembang, Banjarmasin, Bali, dan Lombok.

Tentunya, bisa didapatkan beragam jenis koleksi wayang yang terpampang di setiap sudut tembok Museum Wayang mulai dari Wayang Kulit, Wayang Beger, Wayang Klitik, Wayang Boger, hingga Wayang Golek. 

Baca Juga: Mengenal Kota Palopo Mulai dari Sejarah Hingga Kawasan Wilayah, Rahmat Masri Bandoso: Kota Hujan Selain Bogor

Selain wayang, Museum ini juga mengoleksi Patung Blencong, Boneka Si Unyil, lukisan dan topeng. Gamelan, alat tradisional dari Jawa pun juga disimpan pada museum ini.

Ada juga wayang Intan salah satu wayang tertua yang ada sejak 1870 dari Muntilan, Jawa Tengah pun turut menghiasi.***

Editor: Suci Lestari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini