Network
PORTAL GROBOGAN - Pelajar merupakan generasi emas yang akan menjadi tonggak kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang, pelajar juga menjadi harapan para guru, orang tua dan juga para pemimpin Bangsa Indonesia.
Kecerdasan dan ketrampilan pelajar sangat diharapkan oleh para guru pendidik, baik itu ketrampilan di bidang akademik maupun non akademik. Akan tetapi yang menjadi problem saat ini yaitu metode pendidikan untuk para pelajar yang harus berkembang.
Mayoritas pelajar saat ini lebih suka bermain handphone daripada membaca buku pelajaran, berdiskusi ilmiah ataupun berolahraga, dapat dilihat dari banyaknya akun aplikasi Game dan aplikasi tik-tok yang justru banyak di dominasi dari kalangan anak-anak pelajar sekolah menengah hingga sekolah atas.
Baca Juga: Jarang Diketahui Umat Muslim Masa Kini, Inilah Sejarah Hari Raya Idul Fitri
Ini merupakan permasalahan yang cukup serius bagi kita semua, seperti yang telah disampaikan oleh sastrawan senior taufiq ismail pada saat audiensi dengan komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) tahun 2010 tentang tragedi nol buku, yakni tentang pelajar yang rasa semangat belajarnya merosot kebawah.
Telah kita ketahui bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam non formal yang menggunakan sistem asrama bagi para pelajar. Dahulu pesantren merupakan tempat bagi para pelajar yang hanya mempelajari dan mendalami ilmu agama, kemudian pesantren menjadi basis perjuangan kaum nasionalis untuk menentang para penjajah, setelah kemerdekaan lalu pesantren mulai berkembang sampai sekarang.
Pesantren biasanya diasuh oleh tokoh agama(Kiyai atau Ulama) dengan dibantu oleh para guru serta tenaga pendidik di bidangnya masing-masing, akan tetapi semakin berkembangnya waktu kini pesantren tak hanya mengajarkan tentang ilmu agama, melainkan pendidikan pesantren mengajarkan berbagai ilmu dan keterampilan umum lainnya.
Baca Juga: Memahami Makna Idul Fitri, Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis
Seperti halnya olahraga pencak silat yang merupakan olahraga tradisional yang saat ini telah disahkan oleh United Nations of Educational Scientific and Cultural Organization(UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia.
Artikel Rekomendasi