Mengenal 3 Teori Pendidikan Nativisme, Naturalisme dan Empirisme, Kenali Proses dan Tujuan Pendidikan

30 Mei 2022, 13:49 WIB
Ilustrasi - Teori pendidikan /Stock Snap/Pixabay

PORTAL GROBOGAN - Ada tiga aliran atau pandangan atau teori di dalam pendidikan dari beberapa tokoh seperti nativisme, Naturalisme dan Empirisme.

Berdasarkan ketiga aliran ini proses dan tujuan pendidikan memiliki arti masing-masing.

Secara hakekat tujuan pendidikan adalah membekali dan merubah sikap dan perilaku menjadi lebih baik sebagai harkat dan martabat manusia.

Berikut ini Portal Grobogan sajikan penjelasan mengenai 3 teori pendidikan dari berbagai tokoh, navatisme, naturalisme dan empirisme dirangkum dari buku Pendiidkan Kesehatan Anak usia Dini oleh DR. Hadi Siswanti, MPH.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Online Terbaik, Sangat Praktis Bisa Les Tanpa Keluar Rumah

1. Nativisme

Nativisme berasal dari perkataan nativus yang artinya pembawaan, Menurut aliran ini perkembangan manusia ditentukan oleh nativusnya atau pembawaannya.

Pembawaan yang didapat sejak lahir akan menentukan perkembangannnya. Aliran atau teori pendidikan navatisme ini sering disebut sebagai pesimisme pedagogis.

Pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaannya. Aliran atau pandangan ini dipelopori oleh Schopenhauer dan dianut Heymans.

Baca Juga: Begini Kondisi Bayi Normal dan Sehat Setelah Dilahirkan, Simak Penjelasannya

2. Naturalisme

Naturalisme adalah aliran yang hampir sama dengan aliran nativisme. Nature artinya alam atau anak yang dilahirkan pada hakekatnya adalah baik.

Namun dalam perkembangannya sejak dilahirkan ditentukan oleh lingkungan atau pendidikannya.

Pendidikan yang baik akan menghasilkan anak yang baik, tetapi jika dalam pendidikan atau lingkungan yang tidak baik akan tidak baik juga perkembangannya.

Tokoh aliran naturalisme ini adalah J. J. Rouseau, seorang ahli pendidikan Perancis.

Pandangan ini melahirkan pendidikan yang diartikan sebagai pendidikan negatif, sebagal pelanggaran atas perkembangan yang wajar atau natural dari jiwa anak.

Rouseau menyatakan:

Baca Juga: Agar tidak Membahayakan Kesehatan, Berikut 4 Cara Menikmati Kopi dengan Benar

"Semua anak dilahirkan dari tangan Penciptanya dalam keadaan baik, anak menjadi rusak di tangan manusia".

Oleh karena itu pendidikan harus dilakukan secara alami, manusia jangan banyak mencampuri. Anak dibiarkan dan berkembang secara kodrati dan sebagai proses alam.

3. Empirisme

Aliran atau pandangan empirisme berlawanan dengan aliran nativisme. Tokoh dari aliran atau pandangan i i adalah John Locke bangsa Inggris.

Aliran ini mengatakan:

"Anak yang baru lahir ibarat kertas yang masih putih bersih".

Baca Juga: Atap Tribun Formula E Ambruk, Panitia Ungkap akan Selesai Diperbaiki Awal Juni

Teori ini terkenal dengan teori "tubula rasa" (tabularasa-meja pada jaman Yunani kuno, yang dilapis dengan lilin digunakan untuk menulis).

Pengikut aliran ini adalah behaviarisme. Pendidikan dilakukan dengan melalui pembiasaan pembiasaan.

Secara ekstrim pendidikan dikatakan sebagai yang maha kuasa. Percobaan Pavlov (Rusia) dan Watson (Amerika), pembenaran dan mencobakan dari pandangan ini.

Filosof Yunani Plato, berpandangan latihan-latihan mempunyai arti atau pengaruh penting.

Itulah penjelasan mengenai teori, pandangan atau aliran pendidikan dari berbagai tokoh, ada nativisme, naturalisme dan empirisme.***

Editor: Suci Lestari

Tags

Terkini

Terpopuler