Network
PORTAL GROBOGAN – Shodaqoh merupakan perilaku terpuji yang dapat diamalkan karena sangat di anjurkan dalam agama Islam.
Manusia diciptakan Allah SWT di dunia dengan kedudukan yang berbeda-beda. Ada yang diberi kelebihan harta dan ada juga yang kekurangan harta.
Bagi yang kaya sudah semestinya berbagi dengan yang kurang mampu. Salah satu caranya adalah dengan Shodaqoh.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Concealer untuk Menutupi Noda Hitam yang Mengganggu
Memberikan shadaqah harus diniati dengan ikhlas, jangan ada niat ingin dipuji (riya’) atau dianggap dermawan dan jangan menyebut-nyebut pemberian kita, apalagi menyakiti hati si penerima shadaqah.
Sebab yang demikian itu dapat menghapus pahala shadaqah. Sebagai sirman Allah SWT yang artinya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) shadaqahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kerpada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertahan) mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir,” (QS Al-Baqarah : 264).
Baca Juga: 6 Rekomendasi Micellar Water yang Aman untuk Kulit Sensitif
Berdasarkan ayat di atas, kita dapat diambil pelajaran bahwa pahala shadaqah dapat hilang dikarenakan 3 perkara sebagai berikut:
Pertama kerena menyebut-nyebut shadaqah yang sudah diberikan dalam arti mengukit-ukit baik kepada penerima maupun kepada orang lain.
Artikel Rekomendasi