PORTAL GROBOGAN – Film horor Winnie The Pooh: Blood and Honey memiliki satu keunggulan utama dari Five Nights at Freddy.
Diketahui, sutradara film Winnie The Pooh: Blood and Honey mempercepat pengeditan dan menyelesaikanya pasca produksi secepat mungkin.
Hal tersebut dilakukan karena film Winnie The Pooh: Blood and Honey belajar dari film horor anak pendahulunya yakni Five Nights at Freddy.
Adaptasi horor anak Five Nights at Freddy's berulang kali mengalami penundaan produksi bahkan hingga dibatalkan.
Baca Juga: Selain Winnie The Pooh: Blood and Honey, Berikut 4 Film Horor Berdasarkan Cerita Anak Populer
Hal itulah yang dengan tegas dihindari oleh film Winnie The Pooh: Blood and Honey agar tidak mengalami nasib serupa.
Five Nights at Freddy's diambil berdasarkan video game horor populer tentang ruang tamu yang dihantui oleh animatronik pembunuh.
Proses adaptasi dari film itu diumumkan pada tahun 2015 yang kemudian ditunda pada tahun 2017.
Baca Juga: Poster Film Winnie The Pooh: Blood and Honey Dirilis, Tuai Beragam Reaksi dari Penggemarnya
Produksi Five Nights at Freddy's kembali dibatalkan pada 2018 dan 2020 hingga akhirnya mangkrak dalam produksi pengmbanganya.
Dengan kondisi demikian, membuat Five Nights at Freddy's kehilangan puncak popularitas waralaba yang dulu sangat besar.
Film Winnie The Pooh: Blood and Honey sebagian besar memang mengandalkan ketenaran dan beberapa foto promosi.
Baca Juga: 3 Fakta Mengejutkan Dibalik Film Winnie the Pooh: Blood and Honey
Artinya, keputusan sutradara untuk mempercepat proses pengeditan agar segera tayang ialah karena memanfaatkan promosi sensasional yang masih hangat di publik
Sebaliknya, film Five Nights at Freddy's memang mendapat dukungan dari studio Blumhouse, basis penggemar besar dari game aslinya,.
Selain itu, ada beberapa nama kreatif yang sangat mengesankan dan melekat pada proyek tersebut.
Kedua film tersebut adalah proyek horor yang bertujuan untuk mengejutkan penonton.
Keduanya mengubah ikon kepolosan masa kanak-kanak yang menyenangkan menjadi mesin pembunuh yang kejam.
Namun, Winnie the Pooh: Blood & Honey memiliki keunggulan sebagai produk jadi yang siap didistribusikan.
Bahkan jika film Five Nights at Freddy's segera diproduksi, adaptasinya masih akan kehilangan puncak popularitas waralaba hampir satu dekade.
Kesan sensasionalnya mereda dengan cepat, sesuatu yang sutradara Winnie the Pooh: Blood and Honey antisipasi dengan bijak dari pencipta adaptasi film Five Nights at Freddy.***
Artikel Rekomendasi