Ingin Anak Cerdas? Yuk Simak 12 Prinsip agar Anak Cerdas dari Dr. Maria Montessori

- 10 November 2021, 07:59 WIB
Ilustrasi Anak Belajar dan Bermain
Ilustrasi Anak Belajar dan Bermain /free stock photos from www.picjumbo.com / Pixabay /

PORTAL GROBOGAN – Setiap orangtua mestinya melakukan yang terbaik demi anak tercintanya.

Menemani tumbuh kembang anak, membekali dan mendukung anak agar anak cerdas adalah salah satu dari berbagai usaha orangtua.

Berikut adalah 12 prinsip agar anak cerdas yang dikemukakan oleh Dr. Maria Montessori dalam Buku yang berjudul Casa dei Bambini :

  1. Seseorang anak kecil tidak seperti orang dewasa, terus-menerus dalam keadaan pertumbuhan dan perubahan. Pertumbuhannya sangat di pengaruhi oleh lingkungan.
  2. Anak kecil senang sekali belajar. Tugas orang dewasa adalah mendorong, memberi kesempatan belajar dan membiarkan anak belajar sendiri.
  3. Masa yang penting dalam hidup bukanlah selama belajar di perguruan tinggi tetapi masa-masa dimulai sejak lahir sampai umur 6 tahun.

 Baca Juga: Konten Jerome Polin 'Nguji Matematika YouTuber dan Influencer, Trending 1 di YouTube

Sebab pada masa tersebut kecerdasan terbentuk.

  1. Anak kecil dapat menyerap hampir semua yang dipelajari dalam lingkungan.

Untuk mengingkatkan belajar lingkungan harus dipersiapkan, sehingga anak memilih kegiatan belajar.

  1. Anak kecil belajar banyak melalui Gerakan-gerakan dan Gerakan-gerakan ini tidak boleh dibatasi kecuali bila membahayakan dirinya.
  2. Dalam perkembangannya, anak melewati masa-masa tertentu. Dalam masa inilah anak lebih mudah belajar seuatu kecakapan tertentu dibandingkan dengan masa yang lain.
  3. Kegiatan-kegiatan sesnsomotoris memainkan peranan penting dalam belajar bagi anak.

 Baca Juga: Giliran Ismail Marzuki, Jadi Google Doodle di Hari Pahlawan Setelah Roehana Koeddoes

Semakin banyak kesempatan anak mengirimkan rangsangan-rangsangan sensoris ke otak, semakin berkembang kecerdasannya.

  1. Anak harus bebas bergerak dan memilih kegiatan yang disenanginya di dalam kelas.

Tetapi kebebasan ini harus disertai disiplin diri dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya sehingga ia dapat mandiri. Juga harus diberi batasa untuk melindungi hak-hak orang lain.

  1. Guru atau orangtua tidak boleh memaksakan anak untuk belajar sesuatu, dan tidak boleh mengganggu apa yang dipelajari anak.

Ia tidak boleh memaksakan keinginannya sendiri ataupun meniadakan kepuasan yang dirasakan anak ketika melakukan kegiatan yang dipilihnya.

Halaman:

Editor: Suci Lestari

Sumber: Buku Casa Bei Bambini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x