PORTAL GROBOGAN - Pernikahan di bawah umur atau yang lebih dikenal sebagai pernikahan dini memang menjadi masalah yang cukup pelik di Indonesia.
Banyak keluarga yang masih menganut paham bahwa sebaiknya cepat menikah untuk membantu orang tua dan masih banyak alasan lainnya.
Namun apapun alasannya, tidak bisa dibenarkan karena dampak pernikahan dini hanya memberikan kerugian semata-mata baik untuk kesehatan fisik maupun mental.
1. Dampak untuk Kesehatan Fisik
Anak di bawah umur belum mengalami perkembangan fisik yang matang sebagaimana orang dewasa.
Baca Juga: Berita Update Tentang Jodoh, Karir, Perilaku Weton Senin Wage Berdasarkan Primbon Jawa
Jadi bila mereka menikah sebelum waktunya maka fisik yang akan pertama kali kena dampaknya seperti :
Lebih Rentan Terhadap Penyakit Menular Seksual
Tentu saja dengan organ seksual yang belum matang ditambah dengan pengetahuan seputar hal tersebut yang masih minim akan sangat berisiko.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Islam 3 Kata : Awalan Huruf Z dengan Artinya
Mereka tidak tahu cara melakukan seks dengan sehat dan aman termasuk dalam hal menjaga kebersihan.
Kondisi yang seperti rentan menimbulkan infeksi yang bisa berkembang menjadi penyakit menular seksual.
Lebih Rentan Keguguran
Sebagaimana yang sudah menjadi pengetahuan umum dalam dunia kedokteran bahwa pernikahan dini meningkatkan risiko mengalami keguguran.
Rahim dan panggul yang belum sempurna untuk menampung si bayi menjadi salah 1 alasannya.
Baca Juga: Bikin Cemas, Omicron Varian Baru Virus Covid 19 yang Perlu Diwaspadai
Selain itu anak di bawah umur yang sudah hamil lebih berisiko mendapatkan penyakit lain seperti anemia maupun preeklamsia.
Bisa membahayakan sang ibu sekaligus janin yang dikandungnya.
2. Dampak untuk Kesehatan Mental
Seperti yang anda tahu bahwa dalam menghadapi pernikahan butuh kesiapan mental karena dituntut memiliki tanggung jawab besar baik itu pria maupun wanita.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islam 3 Kata : Awalan Huruf W dengan Artinya
Jika pada kenyataannya saja orang yang sudah berusia dewasa saja banyak yang mengalami kegagalan membina rumah tangga apalagi jika anak di bawah umur yang melakukannya. Mereka akan lebih mudah lagi mengalami depresi.
Melihat kenyataan di mana pernikahan tidak seindah cerita dongeng yang manis.
Tiap hari harus saling beradu ego dengan pasangan dan permasalahan rumah tangga lainnya.
Kondisi demikian bisa membuat mereka lebih mudah terjebak dalam depresi yang berat.
Baca Juga: Pulau Lihaga Destinasi Wisata Tersembunyi di Likupang
Bila sudah demikian pernikahan dini justru malah membawa masalah yang lebih pelik seperti kekerasan dalam rumah tangga.***