Network
PORTAL GROBOGAN – Piala Presiden 2022 merupakan turnamen pra musim yang digelar untuk persiapan menuju Liga 1.
Perhelatan Piala Presiden 2022 dimulai sejak 11 Juni dan berakhir pada 17 Juli 2022 dengan diikuti oleh 18 klub yang terbagi dalam empat grup.
Arema FC berhasil memastikan diri menjadi juara Piala Presiden 2022 setelah unggul agregat 1-0 atas Borneo FC.
Hal tersebut tentunya menjadi hal positif bagi Arema FC baik dari segi persiapan maupun pemasukan.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Arema FC Juara Piala Presiden 2022, Pembuktian Pelatih Eduardo Almeida
Pasalnya, uang hadiah yang diberikan dalam ajang Piala Presiden 2022 terbilang cukup besar. Sebagai Juara, Arema FC berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp3 miliar.
Sedangkan Borneo FC yang berstatus menjadi runner up mendapatkan imbalan sebesar Rp1,5 miliar.
Selain itu, kiper Singo Edan Adilson Maringa juga dinobatkan sebagai pemain terbaik sehingga layak mendapatkan uang senilai Rp100 juta.
Baca Juga: Daftar Penghargaan Piala Presiden 2022, dari Top Skor hingga Pemain Terbaik
Sedangkan status pemain muda terbaik diraih oleh Fajar Fathur Rahman, pemain sayap dari Borneo FC dan berhak menerima hadiah senilai Rp100 juta.
Striker Pesut Etam Matheus Pato juga resmi berpredikat sebagai top skor dengan torehan enam gol dan mendapatkan uang senilai Rp100 juta.
Gelar terakhir yang diperoleh Borneo FC yakni menjadi tim paling fair play di Piala Presiden 2022 sehingga mendapatkan apresiasi uang sebesar Rp100 juta.
Baca Juga: Matheus Pato Top Skor Piala Presiden 2022, Borneo FC Panen Penghargaan
Pemberian hadiah tersebut bisa menjadi pemicu semangat para pemain dan klub yang akan segera berkompetisi di Liga 1.
Rencananya, Liga 1 2022/2023 akan dilaksanakan pada Sabtu, 23 Juli 2022 yang akan mempertemukan Bali United vs Persija Jakarta.
Pertandingan yang awalnya digelar pukul 20.30 WIB tersebut diubah jadwalnya menjadi pukul 16.00 WIB.
Hal tersebut karena mencuatnya polemik pertandingan malam hari yang digelar antara pukul 20.00 sampai 20.45 WIB.
Banyak pihak yang mempertanyakan mengapa pertandingan sepakbola harus digelar semalam itu.
Selain faktor kebugaran pemain, resiko lainya adalah jaminan keamanan untuk para suporter dan khalayak umum.
Riwayat terjadinya kekerasan antar suporter akan menyulitkan pihak panitia penyelenggara dalam mengatasi masalah tersebut.***
Artikel Rekomendasi