3 Hukum Husnudzon Wajib, Sunnah dan Mubah, Simak Penjelasannya

- 20 Mei 2022, 19:19 WIB
Ilustrasi wanita muslimah - hukum husnudzon
Ilustrasi wanita muslimah - hukum husnudzon /micheledocimo/Pixabay

PORTAL GROBOGAN – Husnudzon adalah berperasangka baik. Lawan kata husnudzon adalah su’udhan. Berikut pengertian serta hukum husnudhan dalam ajaran Islam.

Materi mengenai husnudzon dipelajari pada mata pelajaran akidah akhlak kelas 8 jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Simak untuk mengetahui 3 hukum husnudzon.

Kata husnudzon berasal dari kata ا لحسن (khusnu) artinya baik. ا لضن (Dhan) artinya prasangka. Dengan demikian khusnudhan artinya prasangka, perkiraan dugaan yang baik. 

Baca Juga: Sakit Bisa Menghapus Dosa? Simak Faktanya Sesuai Hadits

Menurut istilah pengertian husnudzan adalah adanya pemikiran yang positif terhadap mnausia lain, bahwa manusia itu pasti mempunyai kebaikan yang bermanfaat bagi yang lainya. 

Sedangkan lawan kata husnudzan adalah Su’udhan (prasangka yang buruk) terhadap seseorang.

Semua ciptaan Allah itu mempunyai kebaikan dan kebermanfaatan, juga setiap manusia itu oleh Allah SWT telah diberi rahmat dan karia masing-masing berbeda. 

Baca Juga: 8 Isi Piagam Madinah, Latar Belakang Terbentuknya Perjanjian dan Tujuannya

Dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 237 ditegaskan bahwa manusia itu tidak boleh melupakan keutamaan atau kebaikan orang lain.

Artinya: jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kmau bercampur dengan mereka, padahal sebelumnya kmau sudah mennetukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika istri-istimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang-orang yang memegang ikatan nkah, engn pemaaafan kmau itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha malihat apa yang kamu kerjakan.

Baca Juga: Park Byung Eun Terpikat Dengan Pesona Seo Ye ji Dalam Teaser Terbaru Drama Korea Eve

Hukum husnudzon

Hukum husnudzon ada 3:

Wajib, yaitu husnudzon kepada Allah SWT, hukum Husnudhan kepada Allah dan rasul-Nya adalah wajib. Wujud husnudzon kepada Allah dan rasul-Nya antara lain :

Meyakini sepenuh hati bahwa perintah Allah dan Rasul-Nya (perintah agama) untuk kebaikan manusia sendiri.

Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berahir buruk jika dilanggar.

Baca Juga: 5 Tips Cepat Move on Sesuai Ajaran Islam: Dijamin Hati Akan Tenang

Mandub atau sunnah, husnudzon kepada saudara-saudranya yang seiman yakini kerena sesame muslim itu sama terikat oleh iman dan perjuangan untuk mewujudkan kebikan melalui ibadah, dakwah dan amalan sholeh lainya.

Mubah atau jaiz, husnudzon kepadamanusia hukumnya (boleh dilakukan), husnudzon terhadap sesame mnausi aberarti menruh kepercayaan dan mngira orang lain telah melakukan sutau kebaikan. Oleh sebab itu Husnudhna berdampak positif bagi pelakunya maupun pihak lain.

Islam mengajarkan umatnyya agar berskap hati-hati terhadap dhan sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujarat ayat 12: 

Baca Juga: 12 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki yang Lahir di Bulan Mei, Nomor 8 Paling Bagus

Artinya : Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka ( kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburkan dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah di nstara kamu yang suka memakan dging saudaranya yang sudh mati? Maka tentunya kamu akan merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima Tubat lagi Maha Penyayang.

Ayat di atas secara tegas mwwajibkan kita untuk bersikap baik-baik dalam hal dhan (prasangka). Adapun prasangka buruk (suudzan) tergolong perbuatan dosa, sebagaimana sabda Rosulullah yang artinya: 

“Jangan seklai-kali kamu berburuk sangka, karena sesunggguhnya berburuk sangka itu adalah perkataan yang paing bohong." (HR. Al-Bukhori).***

Editor: Suci Lestari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini