Tanggal 1 Muharram dan 1 Suro Jatuh pada Waktu yang Sama, Lantas Apa Perbedaan 1 Muharram dengan 1 Suro?

- 20 Juli 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi sebuah masjid - Perbedaan 1 Muharram dan 1 Suro
Ilustrasi sebuah masjid - Perbedaan 1 Muharram dan 1 Suro /Pexels/ SHAHBAZ AKRAM /

PORTAL GROBOGAN - Penanggalan Hijriah, tanggal 1 Muharram 1444 H akan jatuh pada 30 Juli 2022 mendatang. Pada tanggal tersebut bertepatan pula dengan tanggal 1 Suro.

Dilansir dari berbagai sumber bahwa 1 Muharram dan 1 Suro adalah sama. Bagian yang membedakannya yaitu tradisi dan penyebutannya.

Berikut Portal Grobogan rangkum dari berbagai sumber mengenai perbedaan 1 Muharram dan 1 Suro adalah:

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1444 H Akan Tiba, Kapan Puasa Sunnah Muharram Dilaksanakan? Berikut Penjelasannya

1. Berbeda Penempatan Kalender

Muharram pada Kalender Hijriah

Bulan Muharram terletak pada kalender Hijriah. Jadi untuk 1 Muharram sebagai penanda awal bulan atau pembuka pertama pada tahun baru hijriah atau tahun baru Islam adalah 1 Muharram.

Baca Juga: 12 Amalan Sunnah di Bulan Muharram Menurut Ulama, Salah Satunya Menambah Nafkah Keluarga

Suro pada Kalender Jawa

Sedangkan 1 Suro terletak pada kalender Jawa merupakan awal bulan atau pembuka pertama pada tahun baru. Pada kalender Jawa 1 Suro ini bertepatan dengan 1 Muharram pada kalender Hijriah.

2. Berbeda Sejarah atau Latar Belakang

Sejarah 1 Muharram

Baca Juga: Tahun Baru Islam Hijriyah, Mulai Memasuki Bulan Muharram Memiliki 3 Keutamaan

Pada 1 Muharram atau tahun baru Islam bermula dari Gubernur Bashrah yang bingung menulis tanggal pada surat yang akan dikirim ke Umar Bin Khattab.

Selain itu, Ia juga bingung ketika mengarsipkan suratnya.

Hal tersebut pun disampaikan kepada pemimpinnya Umar bin Khatab. Kemudian Umar bin Khattab bermusyawarah dengan para sahabat.

Baca Juga: Sejarah Tahun Baru Islam Hijriyah 1 Muharram, Berawal dari Kebingungan Gubernur Bashrah Menulis Surat

Hasil dari musyawarah tersebut adalah peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yatsrib sebagai awal tahun.

Terjadinya peristiwa hijrah Nabi sebagai awal mula perhitungan Tahun dalam Islam pun disepakati oleh Umar dan para sahabat.

3. Sejarah 1 Suro

Untuk 1 Suro bermula dari Keraton yang melakukan peringatan hari-hari penting.

Baca Juga: Hari Terakhir Pendaftaran PSE, Kominfo Jelaskan Tahapan Sanksi Bagi yang Belum Mendaftar

Hari penting tersebut salah satunya adalah malam 1 Suro, kemudian peringatan 1 Suro pun diwariskan dari generasi ke generasi.

Hal tersebut merupakan imbas dari politik kebudayaan dari Sultan Agung dari Kerajaan Mataram pada kurun 1628-1629.

Pada waktu itu, dalam penyerbuan ke Batavia, Mataram kalah. Kemudian evaluasi pun dilakukan oleh Sultan Agung.

Baca Juga: Resmi Keluar, Source Music Umumkan Kim Garam Bukan Anggota LE SSERAFIM Lagi

Akibat dari penyerbuan ke Batavia, pasukan Mataram ternyata telah terbagi dalam keyakinan beragama.

Berbeda keyakinan agama pun membuat pasukan Mataram menjadi pecah belah dan tidak bersolidaritas,

Agar pasukan mataram tidak pecah belah maka Sultan Agung menciptakan kalender Jawa-Islam dengan pembaruan kalender Saka dari Hindu dan kalender Hijriah dari Islam.

Baca Juga: Sinopsis Film Bukan Cinderella yang Dibintangi oleh Fuji yang Akan Tayang 28 Juli 2022

Lantas dari situ, komposisi sosiologis masyarakat Jawa masih sangat bersifat paganistik Hindu pun membuat malam 1 Suro menjadi sakral.

Terlihat dari adanya berbagai macam sesaji yang digunakan dalam pelaksanaan prosesi peringatan masih terlihat sangat kental, hal tersebut memberikan nuansa animisme dan dinamisme.

4. Berbeda Hitungan dalam Penentuan Bulan

Hitungan Bulan pada Kalender Hijriah

Baca Juga: Selamat! Stray Kids dan STAY Menangkan Fan Army Billboard's Face-Off 2022

Pergantian waktu pada kalender Hijriah penentuannya dimulai dari peredaran bulan sebagai acuannya.

Pergantian sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut sudah memasuki waktu Maghrib.

Hitungan Bulan pada Kalender Jawa

Baca Juga: Sebastian Haller Tak Ikut Tur Pramusim Borussia Dortmund Karena Tumor

Untuk pergantian hari pada kalender Jawa juga sama dengan kalender Islam, yakni sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut sudah memasuki waktu Maghrib.

Namun, untuk  hitungan pergantian bulan dalam kalender Jawa berdasarkan penggabungan kalender lunar (Islam), kalender matahari (masehi) dan juga Hindu.***

Editor: Suci Lestari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x