Puasa Arafah Itu Harus Dilakukan 9 Hari Berturut-turut atau Cukup Hanya 1 Hari Saja?

- 5 Juli 2022, 14:50 WIB
Ilustrasi buka puasa - puasa sunnah Arafah
Ilustrasi buka puasa - puasa sunnah Arafah /metatdgt/Pexels

PORTAL GROBOGAN – Sebelum merayakan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa selama satu bulan Ramadhan.

Dan apakah sebelum merayakan Hari Raya Idul Adha pun, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa juga? Berapa lama puasa yang harus dijalankan, 9 hari atau hanya satu hari saja?

Dikutip dari laman YouTube Syafiq Riza Basalamah Official, pada 5 Juli 2022 Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah MA, pada kajian bertema “Bersahabat Hingga ke Surga” menerangkan tentang kaitan Idul Adha dengan puasa di awal bulan Zulhijjah dan dalil 9 hari puasa pada bulan tersebut.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah Beserta Terjemahannya, Ada Tanggal Pelaksanaanya

Disini Portal Grobogan akan meringkas penjelasan dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah kepada pembaca, simak ulasannya!

Dalil puasa sunnah 9 hari Zulhijjah

Puasa sunnah ini dilakukan sebelum perayaan Idul Adha yang berjalan selama 9 hari, mulai dari hari pertama di bulan Zulhijjah hinggal tanggal 9 Zulhijjah.

Baca Juga: Apakah Boleh Hutang Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa Sunnah Zulhijah? Simak Penjelasan Buya Yahya

Hadist riwayat Hafshah RA

Dalil berpuasa sunnah 9 hari bulan Zulhijjah tersebut bersumber dari riwayat Hafshah RA, yang mana ia berkata:

“4 hal yang tidak pernah Rasulullah SAW tinggalkan adalah puasa di hari Asyura (tanggal 10 Muharram), 10 hari di hari di bulan Zulhijjah, puasa tiga hari di setiap bulannya (ayyamul bidh, tanggal 13, 14 dan 15) dan dua rakaat sebelum shalat subuh,”HR. Ahmad, Annasai dan Ibnu Hibban yang juga menilai sahih hadist tersebut.

Baca Juga: Tata Cara dan Keutamaan Puasa Arafah Sehari Sebelum Idul Adha Salah Satunya Akan Menghapus Dosa Selama 2 Tahun

Hadist riwayat Humaid

Selain itu juga, terdapat pula hadist dari Hunaid bin Khalid yang ia dapatkan dari salah satu istri Rasulullah SAW, yang mengatakan:

“Rasulullah SAW selalu berpuasa 9 hari di bulan Zulhijjah, pada hari Asyura’ (tanggal 10 Muharram) dan 3 hari setiap bulan, senin pertama di awal bulan dan 2 Kamis,”HR. Ahmad dan Abu Daud.

Baca Juga: Jangan Puasa di Hari Berikut Ini Bagi Umat Islam, Simak Selengkapnya

Hadist kontradiktif yang mengatakan Rasulullah SAW tidak berpuasa 9 hari

Sementara itu, terdapat hadist lain yang justru kontradiktif dengan hadist riwayat Hafshah dan istri lain Rasulullah SAW.

Hadist ini riwayat dari Imam Muslim dari Aisyah RA, ia berkata:

“Aku tidak melihat Rasulullah SAW berpuasa di 10 hari (di bulan Zulhijjah) sama sekali,”HR. Muslim.

Baca Juga: Tata Cara dan Keutamaan Puasa Arafah Sehari Sebelum Idul Adha Salah Satunya Akan Menghapus Dosa Selama 2 Tahun

Meskipun hadist dari riwayat Aisyah RA seakan bertentangan dengan hadist-hadist sebelumnya, para ulama menafsirkan maksud dari Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa di 10 hari awal bulan Zulhijjah mungkin ketika beliau sakit atau sedang berpergian dan lain sebagainya.

Dengan tidak melihatnya Aisyah RA berpuasanya Nabi Muhammad SAW, lantas tidak mengindikasikan bahwa tidak adanya puasa di bulan Zulhijjah sama sekali.

Baca Juga: Niat Puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Artinya

Para ulama juga mengatakan bahwa yang memiliki ilmu tambahan itu, adalah yang patut diutamakan dari pada yang tidak tahu atau tidak melihat sama sekali.

Tetapi, karena dalam hadist riwayat lainnya banyak yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan puasa 9 hari tersebut.

Baca Juga: Niat Puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Artinya

Dan didasarkan pada perbuatan yang dilakukan oleh Abdullah bin Umar yang juga ikut berpuasa pada hari itu, kemudian diikuti pula oleh Tabi’in yang berpuasa juga di 9 hari awal bulan Zulhijjha.

Nabi Muhammad SAW mengatakan, bahwa tidak ada amal sholeh yang lebih utama untuk diamalkan dari pada amal sholeh di 10 awal Zulhijjah.

Baca Juga: Niat Puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Artinya

Apa saja amalannya? Nabi Muhammad SAW menjawab, semua amal sholeh.

Mengapa Nabi Muhammad SAW menjawab demikian? Karena nabi telah membuka semua peluang dengan sabdanya.

Artinya, agar semua umatnya dapat menjadikan awal 10 Zulhijjah ini sebagai momentum untuk memperbanyak amal sholeh dalam bentuk apapun.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Simak Niat dan Waktunya yang Perlu Anda tahu

Anjuran untuk bersedekah, anjuran untuk berdzikir, anjuran untuk shalat malam, dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan secara spesifik bentuk dari amal sholeh, yakni perbanyak tahlil, perbanyak tahmid dan perbanyak takbir.

Selain itu, berpuasa adalah bagian dari amal sholeh yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, khususnya di hari-hari yang paling Allah SWT, salah satunya yang bertepatan di 10 hari bulan Zulhijjah.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Simak Niat dan Waktunya yang Perlu Anda tahu

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada hari-hari yang dimana amal sholeh itu lebih dicintai oleh Allah SWT daripada 10 hari di bulan Zulhijjah ini, sahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah SAW bukan jihad di jalan Allah?

Baca Juga: 3 Manfaat Puasa Weton Secara Lahiriyah, Batin dan Spiritual, Lengkap dengan Dampak Lainnya

Nabi saw. bersabda: “Jihad di jalan Allah itu tidak lebih dicintai Allah kecuali orang laki-laki yang keluar dengan membawa diri dan hartanya dan ia tidak kembali dari peperangan dengan membawa apapun,”HR. Al Bukhari.

Oleh karena itu, sungguh jelas bahwa puasa di 9 hari awal di bulan Zulhijjah adalah berhukum sunnah, dan dianjurkan untuk dilakukan oleh semua umat Islam.***

Editor: Suci Lestari

Sumber: YouTube Syafiq Riza Basalamah Official


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini