PORTAL GROBOGAN - Dalam keluarga, salah satu hal yang sangat dirindukan yaitu memiliki keturunan.
Anak adalah anugerah dari Allah SWT, bagi pasangan suami-istri yang belum mendapat keturunan dianjurkan untuk berusaha baik lahiriyah maupun batiniyah.
salah satu usaha batiniyah pasangan suami istri yaitu dengan berdo'a kepada Allah SWT.
dalam Agama Islam ada beberapa do'a yang dianjurkan bahkan tertulis dalam Al-Qur'an agar diamalkan oleh seluruh umat islam yang sedang berhajat ingin memiliki keturunan.
Baca Juga: Menjelang Masuk Sekolah, Inilah 19 Kata Bijak Motivasi Semangat Belajar
dikutip dari berbagai sumber, berikut do'a-do'a yang agar mendapat keturunan, sesuai yanng dianjurkan Agama Islam:
1. Doa Nabi Ibrahim AS
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Rabbi hablii min ash-shalihiin.
Artinya : Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (As-Shaffat: 100)
2. Doa Meminta Keturunan dalam Surat Al-Furqon ayat 74
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا - ٧٤
Robbana hablana min azwajinaa wa zurriyatina qurrota’ayunin, waj’alna lil muttaqiina imama.
Artinya: Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”(Qs. Al-Furqon: 74)
Baca Juga: Biodata Profil Sung Hoon, Pemeran Raphael di Drakor Woori the Virgin
3. Doa Nabi Zakariya AS
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ - ٣٨
Artinya: Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”(QS Ali Imran: 38)
4. Membaca Surat Maryam ayat 1-6
كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ - ١
Kaf Ha Ya ‘Ain Shad
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ - ٢
Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا - ٣
(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ - ٥
Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,
يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا - ٦
yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”.***