Harga Tiket Masuk Borobudur Naik Jadi Rp750 Ribu? Begini Penjelasan Pengelolanya

- 5 Juni 2022, 16:19 WIB
Ilustrasi. Harga Tiket Masuk Borobudur Naik Jadi Rp750 Ribu? Begini Penjelasan Pengelolanya
Ilustrasi. Harga Tiket Masuk Borobudur Naik Jadi Rp750 Ribu? Begini Penjelasan Pengelolanya /Pixabay/qwertyvied/

PORTAL GROBOGAN - Candi Borobudur ditetapkan jadi kawasan destinasi wisata ramah lingkungan pada 4 Juni 2022, kemudian tuai harga tiket baru.

Dikabarkan, harga tiket masuk untuk naik ke Borobudur capai hingga Rp750 ribu untuk pengunjung dari warga lokal.

Dilansir dari ANTARA, Direktur Utama pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Bloko, Edy Setijono berikan penjelasannya.

Menurutnya, kenaikan hingga Rp750 ribu itu ketika pengunjung lokal ingin naik ke candi Borobudurnya.

Baca Juga: Resmi! Borobudur Jadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan, Siap Pakai Kendaraan Listrik

Sementara itu, untuk harga tiket masuk di kawasan itu, bagi wisatawan lokal masih di kisaran Rp50 ribu per orang.

"sementara itu, kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp50 ribu, untuk wisman 25 dolar. hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja", ucap Edy.

Semua keputusan kenaikan harganya, telah ditetapkan dalam suatu rapat koordinasi bersama pemerintah pusat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Takjub pada Kisah Penjual Pecel Asal Pati, Berangkat Haji pada Kloter Pertama dari Pati

Untuk turis asing, tiket untuk menaiki candi Borobudur dibanderol hingga 100 dollar AS atau setara dengan Rp1.441.271.

Lebih lanjut, pihak pengelola memutuskan kisaran harga tiket masuk menjadi demikian karena adanya sistem kuota.

Pengunjung dibatasi hingga 1.200 perhari yang diperbolehkan naik ke atas candinya dan harga tiket untuk naik, dinilai untuk perawatan pada candinya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Rayakan Hari Lahir Pancasila hingga Sebulan Penuh? Apa Saja?

Candi Borobudur itu kaya akan sejarah dan budaya, karena seringnya dinaiki oleh pengunjung membuatnya terkikis.

Kualitasnya alami penurunan pada bangunannya, diduga beban berlebih saat dinaiki oleh rata-rata pengunjung hingga 10 ribu wisatawan sebelum pandemi.

Kemudian, saat pandemi akhirnya pengelola menutup aksesnya dan membatasi pengunjung hingga halamannya saja.

Baca Juga: Baru, Becak Wisata Diganti oleh Ojek Motor untuk Antar ke Wisata Religi Sunan Kudus

Kenaikan harga hingga ratusan ribu, diketahui karena pengelola berharap hanya untuk yang benar-benar berkepentingan.

"artinya apa, orang yang mau naik ke candi harus betul-betul orang yang berkepentingan naik ke candi. kalau orang mau foto-foto gak usah naik ke cani, di bawah saja. jadi itulah tujuannya. adi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan bersungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari.", ucapnya.

Selain itu, disiapkan juga tour guide di bawah candi untuk menjelaskan sejarah Borobudur yang ada sejak 770 masehi.

Namun, ada akses khusus untuk pelajar yang benar-benar ingin mempelajarinya dengan dibanderol hanya Rp5 Ribu saja per siswa, kuota 20-25 persen dari 1.200 pengunjung.

"sebagai wujud keberpihakan kita pada dunia pendidikan, maka untuk pelajar hanya ditetapkan Rp5ribu. inilah jawaban kenapa kok mahal, seolah-olah komersial. tidak, bukan komersial. alasannya berbeda-beda.", tutur Edy.***

Editor: Fitria Muna Khoirun Nisak

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x