Fedi Nuril Beberkan Pengalamannya Perankan Aswatama di Satria Dewa: Gatotkaca

PORTAL GROBOGAN - Aktor tampan, Fedi Nuril beberkan kisahnya saat memerankan tokoh Aswatama di film Satria Dewa Gatotkaca.

Fedi Nuril yang terbiasa memerankan tokoh baik dan alim di sejumlah filmnya, akui tak masalah ditawari sang sutradara, Hanung Bramantyo.

Dilansir dari ANTARA, pemeran Fahri di Ayat-ayat Cinta 1 dan 2 itu ungkapkan pengalamannya tekuni perannya yang dinilai cukup menantang.

"awalnya tuh sebenarnya lagi mau syuting Surga yang Tak Dirindukan, terus kata mas Hanung pas ngobrol, kamu tahu kan aku mau ada produksi Satria Dewa Gatotaca. Aku mau menawarkan peran, aku kaget karena setahuku semua pemainnya sudah di lock", ucap Fedi.

Baca Juga: Satria Dewa Gatotkaca Rilis Trailernya, Hanung Bramantyo Berfoto Bersama Pemeran Utamanya

Fedi ditawari untuk perankan Aswatama, kaget dan bersemangat karena konsep dari sosok Aswatama itu berbeda dari wayangnya.

"karena itu kan Kurawa ya, dia mungkin banyak dikenal sebagai antagonis. tapi karena konsepnya seperti Yin Yang, di dalam hitam ada putih, jadi ini membuat penonton akan mikir sebenarnya yang jahat yang mana sih".tutur Fedi.

Kendati demikian, Fedi akui tak begitu kesulitan memerankan Aswatama karena belum begitu banyak scene yang diberikan.

Baca Juga: Daftar Pemain Film Satria Dewa: Gatotkaca yang Dirilis Teaser First Looknya

Aswatama dikonsep untuk memberi efek kejut pada penonton soal yang soal kehadiran Aswatama yang ternyata akan dibangkitkan.

Namun, Fedi nampaknya harus terima risiko memerankan Aswatama dengan mengenakan seberat 7 kg wig, selain itu juga harus pakai sling.

Karena tidak tertinggal adegan terbang atau melayang layaknya film superhero modern seperti MCU maupun DC.

Baca Juga: Jadwal Tayang Film Indonesia Juni 2022, Ada Satria Dewa Gatotkaca hingga My Sassy Girl

"kesulitannya buat saya perjuangannya berat secara harfiah, karena saya pakai wig yang beratnya sampai 7 kg dan ceritanya kan dibikin melayang pakai sling. sling itu kalau kita hanya melayang diam di tempat justru ga enak banget, sakit", ungkap Fedi.

Kesulitan lain yang tak kalah pentingnya adalah kendala bahasa, karena harus berbahasa Jawa dan gestur orang Jawa, sebab Fedi bukanlah orang Jawa.

Sementara itu, dari sisi Hanung Bramantyo akui jika peran Aswatama harus dimainkan oleh Fedi Nuril dan bocorkan alasan memilihnya.

"kehadiran Fedi itu saya pengen membuat yang tak stereotip aja. Namanya kejahatan selalu ditampilkan dengan muka yang sangar, ada codetnya segala macam. saya maunya orang jahat itu tidak sterotip", jelas Hanung.***