PORTAL GROBOGAN - Di dalam film Top Gun: Maverick, terdapat adegan dimana Maverick menerbangkan F-18 dan menjadi pemimpin penerbangan misi terakhir demi tujuan mengebom pabrik uranium yang tidak disetujui negara.
Di dalam film Top Gun: Maverick ini, karakter Maverick yang diperankan oleh Tom Cruise beserta dengan kru lainnya terbang melalui ngarai di ketinggian yang sangat rendah agar target tidak melihat keberadaan mereka.
Lalu, Maverick bersama timnya harus menerbangkan pesawat dengan melakukan pendakian curam demi menghindari pegunungan.
Baca Juga: Daftar 15 Film Layar Lebar yang Pernah Dewi Persik Perankan, Dari Tahun 2008 Hingga 2018
Tugas tersebut dilakukan hanya dalam waktu 2 menit saja, sesuai dengan apa yang disarankan oleh Maverick sebelum misi penerbangan terakhir ini dilakukan.
Awalnya, tim tidak percaya bahwa saran tersebut dapat direalisasikan. Namun Maverick dapat membuktikannya meskipun cara yang disarankan sangat berbahaya.
Cara tersebut berbahaya sebab sangat berbeda dari simulasi kursus untuk ukuran parameter yang seharusnya dilakukan.
Baca Juga: Cerita Akhir Tommy Shelby di Serial Peaky Blinders Season 6 Sukses Buat Penonton Menangis
Di dalam kehidupan nyata, apa yang disarankan oleh Maverick tentang cara menerbangkan F-18 memang bisa dilakukan secara teknis.
Namun faktanya, Angkatan Laut di kehidupan nyata biasanya tidak akan mengizinkan pilot terbang di bawah 200 kaki dalam pelatihan, sebab itu sangat rendah.
Sedangkan di Film Top Gun: Maverick, karakter Jon Hamm melakukan penerbangan tersebut dengan ketinggian hanya dibawah 200 kaki saja, yang berarti terlalu rendah.
Di versi film nya, saat Maverick menyarankan untuk terbang di bawah ketinggian 200 kaki ini, terlihat jelas bahwa para penerbang merasa kesulitan dan beberapa kali kehilangan target.
Baca Juga: Keren! Film Ben & Jody Menjadi Salah Satu Film Indonesia Terbaik di Netflix 2022: Simak Alasannya
Namun, lagi-lagi Maverick mengatakan bahwa hal yang dianggap mustahil ini tentu bisa terjadi.
Di sisi lain, di dalam kehidupan nyata, seorang ahli penerbangan Fred Kaplan mengungkapkan:
"Pesawat F-18 tidak memiliki jangkauan di ketinggian yang terlalu rendah untuk melakukan misi ini, terutama saat melakukan kecepatan tinggi yang akan menguras bahan bakar".
Artinya, penerbangan misi terakhir yang dilakukan oleh Maverick bersama timnya di Film Top Gun: Maverick memiliki ketinggian yang sebenarnya tidak disetujui oleh Angkatan Laut di dunia nyata.
Tak hanya itu, pengamat juga mengatakan bahwa kecepatan pesawat F-18 yang diterbangkan di film Top Gun: Maverick itu terlalu tinggi dan berbahaya serta menguras bahan bakar lebih cepat.
Selain itu, tujuan yang antusias dalam mencapai target membuat pilot asli manapun tidak akan bisa melakukan penerbangan misi terakhir yang dilakukan oleh Maverick di film tersebut.
Baca Juga: Film Ranah 3 Warna Segera Tayang di Bioskop, Berikut Sinopsis dan Pemerannya
Sehingga, meskipun Tom Cruise dan para aktor benar-benar menaiki pesawat tempur F-18 dan mengendarainya, sejumlah adegan memang benar-benar nyata dilakukan saat syuting berlangsung tanpa efek CGI.
Namun, demi tujuan pengalaman teater untuk para penonton, ada juga sejumlah adegan yang memang benar-benar tidak nyata, seperti manuver pesawat dan tanjakan curam yang mustahil.
Intinya adalah secara teknis penerbangan misi terakhir yang dilakukan oleh Maverick di film tersebut dapat dilakukan, hanya saja sangat mustahil untuk pilot dapat sukses dengan tujuan misi penerbangan ini.
Untuk itu, dibalik ini semua, film Top Gun: Maverick telah membuktikan bahwa proses pembuatan film sebenarnya tidak main-main meskipun tidak semua adegannya nyata.
Tentunya publik telah mengetahui kualitas Tom Cruise sebagai aktor yang tidak pernah main-main dalam setiap film-film yang pernah diperankan olehnya.
Para aktor, termasuk Tom Cruise, sebelum melakukan syuting film ini, memang mengikuti pelatihan pilot untuk menerbangkan pesawat tempur F-18. Sehingga, film ini berhasil membius penonton tanpa menggunakan efek CGI.***